TNI AU. TNI Angkatan Udara melalui Puslaiklambangjaau bekerja sama dengan Royal Australian Air Force (RAAF) melalui forum Safety and Airworthiness Joint Working Group (SAJWG), menggelar diskusi regulasi aerodrome sebagai bentuk komitmen meningkatkan keselamatan terbang dan kerja.Kegiatan bertajuk TNI AU Aviation Safety Regulation Improvement Program (TASR-IP) tersebut dilaksanakan pada 21 hingga 25 April 2025 di Jakarta, dengan fokus utama pada pembahasan dan evaluasi regulasi aerodrome di lingkungan TNI AU.Forum ini menjadi momen penting untuk mengkaji berbagai aspek pengelolaan dan operasional aerodrome militer, mulai dari tata letak, fasilitas keselamatan, hingga prosedur penerbangan dan dukungan teknis. Regulasi yang adaptif, terstruktur, serta selaras dengan standar nasional dan internasional dinilai krusial dalam mendukung kelancaran serta keselamatan operasi udara.Dalam pelaksanaannya, Puslaiklambangjaau menghadirkan pakar keselamatan penerbangan dari RAAF yang dipimpin oleh Head of Delegation Wing Commander Rob Stefanovic. Sementara itu, delegasi TNI AU dipimpin oleh Paban I/Binlambangja Kolonel Pnb Taufik Andriadi, S.Sos., M.Intl.Sy., bersama sejumlah perwira yang berperan dalam pembinaan keselamatan terbang dan kerja serta pengaturan lalu lintas udara.Diskusi berlangsung dengan pembahasan menyeluruh terkait integrasi antar-instansi, tantangan pengelolaan aerodrome militer, serta upaya harmonisasi dengan regulasi sipil yang diterbitkan oleh otoritas penerbangan nasional. Selain itu, diselenggarakan juga sesi interaktif dan studi kasus yang mengangkat kondisi nyata dari berbagai pangkalan udara di Indonesia.Melalui TASR-IP, TNI AU menargetkan lahirnya penyempurnaan dokumen regulasi aerodrome yang lebih sistematis, modern, dan responsif terhadap kebutuhan operasional di lapangan. Upaya ini sekaligus memperkuat budaya keselamatan yang menjadi fondasi utama dalam setiap pelaksanaan tugas di lingkungan TNI AU.Seluruh langkah tersebut sejalan dengan tekad Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., untuk mewujudkan TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, Humanis).Turut meninjau dalam kegiatan tersebut, Marsma TNI Esron Sahat B. Sinaga, S.Sos., M.A., dan Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M.