
Nabi Besar, kehebatanya dibuktikan dalam semua segmen kehidupan baik sosial, ekonomi, dan politik. Hal ini disampaikan oleh Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M dalam sambutan pengantarnya pada event peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 1438 H/2016 M, Rabu (14/12) bertempat di Masjid Abdurrachim Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Menurutnya, Kondisi umat saat terpecah belah, beda pemahaman dan saling menghujat, memusuhi, kondisi ini tidak jauh seperti halnya Islam di Syiria, Irak, Afganistan, Myanmar. Seharusnya berbeda paham tidak menjadi masalah, justru ini keanekaragaman yang menghadirkan rahmat. Beda boleh tapi umat Muslim tetap bersaudara, Kata Marsma TNI Novyan kondisi umat Islam kalau seperti ini terus patut disayangkan.
Komandan Lanud Adisutjipto menambahkan bahwa Nabi Muhammad SAW. ditempatkan pada urutan teratas dalam sejarah tokoh dunia. Ini mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran urusan dunia maupun akherat. Selain itu kehadiran Nabi Muhammad SAW. bisa menyatukan semua elemen penduduk Makkah dan Maddinah yang penuh dengan perbedaan dan keyakinan.
Dalam Tausiahnya Ustadz dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp. S. M.Kes, menyampaikan bahwa Rosulullah sebagai Nabi penutup layak ditauladani dalam berbagai hal, baik perilaku, akhlaq, dan kepemimpinanya ditengah-tengah kehidupan sosial yang semakin kompleks. Dengan menjadikan tokoh dan ketauladanan seorang Nabi Muihammad, maka kita dipastikan selamat dunia akherat dan masuk syurga.
Ustadz dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp. S. MKes, yang dalam kesehariannya menjabat sebagai kepala Departemen Neorology Fakultas UII, menambahkan bahwa, di dalam syariat agama diawali dengan Ilmu baru amal, belajar dulu baru mengamalkan agama. Karena kualitas ibadah seseorang itu akan sangat dipengaruhi sejauhmana penguasaan ilmu yang dimiliki, amal tanpa ilmu kosong tidak berkuaitas. Menuntut ilmu wajib bagi kita semua, orang yang hadir dalam majelis ilmu dengan niat menuntut ilmu, maka akan dimudahkan masuk syurga, dengan membacakan referensi didalam sebuah hadits, pungkasnya
Lebih lanjut Ustadz Agus menyampaikan tentang syarat amal itu ikhlas dan mutaba’ah artinya sesuai dengan petunjuk atau yang telah dicontohkan oleh Rosulullah, karena amalan yang tidak sesuai dengan yang dicontohkan Rosulullah maka tertolak. Selain itu bahwa kebahagian hidup bukan karena materi tapi rasa syukur yang kuat, karena dengan memperbanyak rasa syukur, Allah akan menambah nikmatNya.
Usai acara, Kasi Bintal Lanud, Mayor Sus Rosidi, S.Ag menyampaikan bahwa peringatan hari besar Islam Nabi Muhammad tidak sekedar dijadikan sebagai kegiatan ritual semata, namun lebih dari itu adalah sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaann kepada Allah SWT.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 1438 H yang diawali dengan Hadrah dari Satpomau dan pembacaan ayat suci Alqur’an oleh PNS Mahfudzin S,Ag. dihadiri oleh Kadisops, Kadispers, Para pejabat di jajaran Lanud Adisutjipto, dan Ibu-Ibu PIA Ardhya Garini beserta seluruh anggota Lanud Adisutjipto yang beragama Islam.