TNI AU. Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin resmi menggelar Latihan Matra Udara I Bido Gesit tahun 2025 untuk menguji kesiapan dan kemampuan tempur satuan jajaran Wing Udara 6 dalam menjalankan misi udara secara terpadu. Latihan ini dibuka langsung oleh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han., di Ruang Nakula Gedung VIP Pandawa. Senin, (3/3/2025).
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penerbang dan personel intelijen udara dalam merencanakan, menyiapkan, serta melaksanakan operasi udara guna menjaga kesiapan operasional TNI AU. Selain itu, latihan ini juga menjadi ajang evaluasi terhadap keterpaduan (interoperability) unsur-unsur dalam penyelenggaraan misi udara, yang semakin kompleks di era modern.
Dalam sambutannya, Danlanud Roesmin Nurjadin menegaskan pentingnya keseriusan, disiplin, dan tanggung jawab dalam pelaksanaan latihan. “Jadikan latihan ini sebagai kesempatan untuk mengasah keterampilan, meningkatkan sinergi antar unsur, dan mengevaluasi kesiapan kita dalam menghadapi berbagai skenario pertempuran udara yang semakin dinamis,” ujarnya.
Danlanud juga memberikan penekanan pada aspek keselamatan (safety first) dalam setiap tahapan latihan. “Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap operasi dan latihan militer. Pastikan setiap prosedur dan standar keselamatan dipatuhi, sehingga latihan ini dapat berjalan dengan optimal tanpa kendala,” tegasnya.
Latihan Matra Udara I Bido Gesit 2025 akan mencakup berbagai skenario operasi udara, termasuk Defensive Counter Air (DCA) untuk pertahanan udara dan Offensive Counter Air (OCA) yang mensimulasikan serangan udara ke pangkalan musuh. Dalam skenario OCA, latihan ini juga akan melibatkan Denhanud 475 Kopasgat, yang akan menggelar pertahanan udara berbasis Ground-Based Air Defense (GBAD) untuk menghadapi ancaman serangan udara.
Melalui latihan ini, Lanud Roesmin Nurjadin berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapan dan profesionalisme para prajurit dalam menghadapi berbagai ancaman udara di masa depan. Latihan ini juga menjadi bukti keseriusan TNI AU dalam menjaga kedaulatan udara nasional dengan kesiapan tempur yang maksimal.