TNI AU- Pekanbaru. Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., menghadiri Rapat Evaluasi Penanganan dan Penegakan Hukum Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta Konferensi Pers Pengungkapan Dugaan Tindak Pidana Karhutla di wilayah hukum Polda Riau. Rapat digelar di Gedung Balai Serindit, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Selasa (22/7/2025), dan dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P., bersama Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. Kegiatan ini turut dihadiri unsur Forkopimda serta pimpinan instansi pusat dan daerah, yang memperkuat sinergi dalam menghadapi ancaman Karhutla di Provinsi Riau.
Dalam forum tersebut, Gubernur Riau H. Abdul Wahid, M.Si., menyampaikan keprihatinan terhadap meningkatnya jumlah titik panas di wilayahnya. Hotspot aktif terdeteksi di sejumlah daerah rawan seperti Rokan Hulu, Rokan Hilir, Dumai, dan Bengkalis. Seiring dengan itu, Provinsi Riau telah menetapkan status tanggap darurat untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran lahan. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran strategis TNI-Polri, dalam penanggulangan Karhutla yang terintegrasi. Gubernur juga menyambut baik langkah BNPB dalam mengerahkan dukungan tambahan berupa heli water bombing dan operasi modifikasi cuaca.
Menanggapi situasi tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengumumkan penambahan armada penanggulangan udara yang mulai dioperasikan pada Rabu (23/7/2025). Tiga unit heli water bombing dan satu heli patroli diturunkan untuk memperkuat respon di empat kabupaten prioritas yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Dalam aspek penegakan hukum, Polda Riau telah menangani 35 laporan dengan total 44 tersangka yang diduga melakukan pembakaran lahan secara sengaja. Usai kegiatan rapat, Kepala BNPB langsung meninjau Posko Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang berada di area Shelter Charlie Lanud Roesmin Nurjadin, guna memastikan kesiapan dukungan udara dalam operasi darurat Karhutla.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, menegaskan bahwa TNI AU siap memberikan dukungan penuh dalam penanggulangan Karhutla di Riau. “TNI AU, melalui Lanud Roesmin Nurjadin, siap bersinergi dalam operasi udara, logistik, dan dukungan personel bila dibutuhkan. Ini adalah komitmen kami dalam menjaga stabilitas keamanan nasional sekaligus kelestarian lingkungan,” ujarnya. Kesiapan Lanud Roesmin Nurjadin menjadi bagian penting dalam rantai komando darurat udara, khususnya dalam pengoperasian helikopter water bombing dan pesawat hujan buatan serta dukungan teknis lainnya.