Kegiatan doa bersama ini menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan udara yang gugur dalam peristiwa heroik 29 Juli 1947 serta meneguhkan kembali tekad dalam melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Segenap peserta kegiatan memanjatkan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kekuatan, perlindungan, dan kelancaran dalam melaksanakan tugas, serta agar semangat kepahlawanan para pendahulu dapat senantiasa hidup dalam setiap diri prajurit TNI AU.

Selain umat Muslim, personel beragama Kristen juga melaksanakan doa bersama secara terpisah di ruang rapat Mako Lanud H AS Hanandjoeddin. Kebersamaan lintas iman ini menjadi wujud toleransi dan persatuan yang mengakar kuat dalam lingkungan TNI Angkatan Udara.

Peringatan Hari Bakti TNI AU bukan sekadar seremoni, tetapi refleksi untuk menggali kembali nilai-nilai patriotisme dan keteladanan dari para tokoh pejuang udara. Pengorbanan mereka menjadi inspirasi dalam membentuk prajurit TNI AU yang memiliki karakter tangguh dan berintegritas.

Komandan Lanud H AS Hanandjoeddin, Letkol Pnb Zen Mokhammad A.P., M.Han, menyampaikan bahwa doa bersama ini merupakan bagian dari pembinaan rohani sekaligus pengingat bahwa setiap langkah pengabdian harus dilandasi keikhlasan dan semangat kebangsaan.

"Kami berharap seluruh personel dapat terus menjaga nilai-nilai kejuangan para pahlawan dengan mewujudkan TNI AU yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis (AMPUH)," ujarnya.