TNI AU- Bandung, Koharmatau.Bertempat di Masjid Al-Sulton Koharmatau, Bandung, Rabu (04/06/2025), seluruh personel Koharmatau yang beragama Islam mengikuti kajian bertema “Keutamaan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah & Kerugian Meninggalkan Ibadah Qurban.” Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan rohani menjelang datangnya bulan Dzulhijjah, salah satu bulan paling mulia dalam kalender Islam.
Kajian yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Setiawan, S.Kom.I., S.Hum., M.Sos. ini menggugah kesadaran spiritual para peserta. Ia menjelaskan bahwa sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang sangat istimewa untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. “Amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat-lipat,” ujarnya.
Dalam kajiannya, Ustadz Ahmad juga menekankan bahwa pada masa-masa ini, umat Islam dianjurkan untuk menjaga diri dari perbuatan dosa. Sebab setiap keburukan yang dilakukan di bulan ini akan mendapat balasan yang lebih berat, sementara kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya.
Ia juga mengajak seluruh jamaah untuk memahami bulan Dzulhijjah secara menyeluruh, tidak hanya pada hari pelaksanaan ibadah qurban saja. Sepuluh hari pertama ini adalah ladang pahala yang sayang jika dilewatkan tanpa amal saleh yang maksimal.
Menjelang akhir kajian, Ustadz Setiawan mengingatkan pentingnya memahami esensi ibadah Qurban. Ia menekankan bahwa Qurban adalah simbol kedekatan dengan Allah, bukan sekadar ritual penyembelihan. "Seringkali, niat baik bisa berubah menjadi musibah jika tidak memahami syariat dengan benar," tegasnya.
Beliau menjabarkan tiga poin penting dalam pelaksanaan Qurban yang harus diperhatikan umat Islam: pertama, niat dan ijab qurban dari mudhahi (orang yang berkurban); kedua, memastikan hewan mati sempurna sesuai syariat (Tadzkiyah); ketiga, membagikan daging sesuai dengan porsi hak penerima. Kesalahan kecil bisa berdampak besar jika lalai terhadap aturan syariat.
Dengan berakhirnya kajian ini, Ustadz Setiawan mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan kualitas diri menjadi hamba yang mukhbitin, yakni orang-orang yang tunduk pada Allah, senantiasa sholat, sabar, serta menginfakkan hartanya di jalan Allah. “Ingatlah, Qurban itu mendekatkan, bukan menjauhkan,” pungkasnya.