TNI AU. Pekanbaru. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesiapan tempur satuan, Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin melaksanakan Latihan Mission Oriented Training (MOT) Wing Udara 6 pada Semester 1 Tahun 2025 selama 1 minggu mulai tanggal 21 Juli 2025 sampai dengan 24 Juli 2025. Latihan ini merupakan bagian dari program pembinaan kesiapsiagaan operasional yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas antar-platform udara dalam menghadapi beragam skenario pertempuran modern.
Latihan MOT Wing Udara 6 Lanud Roesmin Nurjadin kali ini melibatkan unsur kekuatan udara utama Lanud Roesmin Nurjadin, antara lain pesawat tempur Hawk 109/209 dari Skadron Udara 12, F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 16, serta helikopter NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 6 yang juga berperan dalam kesiapan misi Search and Rescue (SAR) sekaligus Special Force Insertion and Extraction. Integrasi antarsatuan ini menjadi kunci dalam membentuk kekuatan udara yang responsif dan adaptif terhadap dinamika ancaman.
Berbagai skenario strategis diterapkan dalam latihan, mulai dari Dissimilar Air Combat Training (DACT), Dissimilar Surface Attack Tactics (DSAT) Oppose sampai dengan skenario kompleks Large Force Employment (LFE) yang menggambarkan simulasi operasi udara skala besar. Peran taktis dari unsur Fighter Controller (FC) juga diperkuat melalui pelibatan personel dari Satuan Radar (Satrad) Komando Sektor I Medan, yang memberikan pengendalian pertempuran secara real-time dari darat. Dalam misi LFE, pesawat tempur mengemban peran sebagai OCA, DCA, Striker, dan CAS, sementara helikopter Super Puma mendukung misi Air Land Integration (ALI).
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., menegaskan pentingnya latihan MOT sebagai bagian dari pembinaan satuan secara menyeluruh dan berkelanjutan. "Latihan ini bukan sekadar manuver udara, tetapi merupakan ajang peningkatan pemahaman taktis, identifikasi ancaman, serta pengelolaan aset tempur dalam skema operasi yang kompleks dan dinamis," tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa latihan semacam ini membentuk kesiapan personel dalam menghadapi kondisi tempur sebenarnya.
Dengan pelaksanaan latihan yang realistis dan penuh tantangan, Lanud Roesmin Nurjadin meneguhkan perannya sebagai ujung tombak kekuatan udara TNI AU di wilayah barat Indonesia. Kegiatan ini menjadi cerminan komitmen profesionalisme dan kesiapsiagaan tempur yang tinggi, sekaligus wujud nyata kontribusi Lanud RSN dalam menjaga kedaulatan udara nasional.