TNI AU. Pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) secara resmi ditutup. Upacara penutupan pendidikan dipimpin oleh Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Setiawan, S.E., mewakili Dankodiklatau Marsdya TNI Dr. Arif Mustofa, M.M., CGRE., di Wisma Adisutjipto. Rabu, (17/12/2024).
Pendidikan SIP PTTA A-1 sendiri diikuti tiga orang perwira yang berlangsung kurang lebih empat bulan yang terbagi dalam dua tahap yaitu bina kelas dan bina terbang. Tampil sebagai siswa terbaik yaitu Mayor Pnb Galih Kusumayuda, S.T., M.A.S.S.
Dankodiklatau dalam sambutannya yang dibacakan Danlanud mengatakan Sekolah Instruktur Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) adalah sekolah pengembangan spesialisasi perwira penerbang PTTA, dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan perwira penerbang dengan membekali pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi instruktur penerbang PTTA yang terampil dan handal, serta memiliki perilaku yang dilandasi dengan jiwa Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI serta menjadi instruktur penerbang yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis).
“Kedepan, para perwira instruktur penerbang yang baru lulus ini, tentu akan mendapat giliran yang sama untuk mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik atau instruktur. Selaku instruktur, kalian diharapkan mampu memberikan ilmu, teknik dan pengetahuan yang diperoleh selama ini, untuk mendidik serta membentuk calon penerbang PTTA,” tambah Dankodiklatau.
Dalam kesempatan ini, Dankodiklatau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Danlanud Adisutjipto beserta seluruh staf, Danwingdik 100/Terbang, para Kadis, para instruktur dan para pendukung yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan SIP PTTA A-1, sehingga pendidikan dapat berjalan dengan baik, aman, lancar dan selamat sesuai tujuan yang diharapkan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ka RSPAU dr. S. Hardjolukito, para Kepala Dinas, Komandan Satuan serta instruktur penerbang (IP) Lanud Adisutjipto.