Pengunjung Website
img thumbnail

Pesawat Casa 212 Dikerahkan dari Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma untuk Operasi Modifikasi Cuaca di DKI Jakarta

TNI AU.  Untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem dan mengurangi risiko banjir di wilayah DKI Jakarta, operasi modifikasi cuaca (OMC) kembali dilaksanakan. Dari Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (5/2/2025), pesawat Casa 212 dengan tail number A-2116 dikerahkan sebagai bagian dari upaya penanganan curah hujan tinggi yang dapat berdampak pada kawasan ibu kota.

Operasi ini merupakan kerjasama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara. Tim teknis dari Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) – BRIN turut serta dalam pelaksanaan penyemaian garam (NaCl) guna mempercepat proses kondensasi awan dan mengontrol curah hujan di wilayah tertentu.

Pesawat Casa 212 lepas landas dari Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma dengan membawa muatan bahan semai yang telah disiapkan. Misi kali ini difokuskan pada daerah-daerah yang diprediksi mengalami curah hujan tinggi, terutama di sekitar Jakarta dan wilayah sekitarnya.

Penyemaian dilakukan di ketinggian yang telah ditentukan berdasarkan data meteorologi terbaru. Dengan modifikasi cuaca ini, diharapkan hujan dapat turun lebih awal dan terdistribusi merata sebelum mencapai kawasan rawan banjir.

Menurut BMKG, keberhasilan OMC sangat bergantung pada kondisi atmosfer. Oleh karena itu, pemantauan cuaca secara real-time terus dilakukan untuk memastikan efektivitas penyemaian.

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Muzafar, S.Sos., M.M. menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung setiap operasi yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat luas, termasuk OMC yang bertujuan mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di DKI Jakarta. “Lanud Halim Perdanakusuma selalu siap mendukung misi kemanusiaan, termasuk modifikasi cuaca ini. Dengan koordinasi yang baik antara instansi terkait, kita berharap upaya ini dapat membantu mengurangi dampak hujan deras dan mencegah banjir di ibu kota,” ujarnya.

Setelah operasi selesai, tim teknis akan melakukan evaluasi terhadap efektivitas penyemaian, dengan memantau pola hujan yang terjadi setelah pelaksanaan OMC. Data dari operasi ini akan menjadi bahan analisis untuk meningkatkan teknik dan strategi modifikasi cuaca di masa mendatang.

Dengan dilaksanakan operasi ini, diharapkan Jakarta dapat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem dan meminimalisir dampak banjir yang kerap terjadi di musim penghujan.