TNI AU. Satuan Pemeliharaan (Sathar) 55 terus berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan di lingkungan Depo Pemeliharaan 50. Upaya ini diwujudkan melalui penanaman berbagai jenis tumbuhan palawija yang memiliki nilai gizi tinggi dan manfaat ekonomi bagi satuan.
Dalam program ketahanan pangan ini, Sathar 55 telah menanam berbagai komoditas unggulan seperti jagung manis, jagung pulut ungu, kedelai edamame, labu, dan pepaya. Tanaman-tanaman ini dipilih karena memiliki daya tahan tinggi serta dapat dipanen dalam waktu yang relatif singkat, sehingga memberikan hasil yang maksimal bagi kebutuhan internal maupun masyarakat sekitar.
Komandan Sathar 55, Mayor Lek Ahmad Ilham Fahrisal, S.I.P., menegaskan bahwa pemanfaatan lahan kosong harus dilakukan secara optimal. "Ini adalah wujud nyata komitmen Sathar 55 dalam mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan. Selain membantu menjaga ketersediaan bahan pangan, kegiatan ini juga mengajarkan anggota untuk lebih peduli terhadap lingkungan," ujarnya.
Lebih lanjut, Mayor Lek Ahmad Ilham menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada aspek pertanian, tetapi juga membangun kesadaran anggota satuan terhadap pentingnya kemandirian pangan. Dengan menanam sendiri, Sathar 55 dapat memastikan ketersediaan bahan pangan yang sehat dan berkualitas, serta mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi anggota Sathar 55 untuk meningkatkan kebersamaan dan kerja sama tim. Setiap bagian dari satuan diberikan tanggung jawab dalam proses pemeliharaan tanaman, mulai dari penyemaian hingga panen. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat gotong royong serta meningkatkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan satuan.
Ke depan, Sathar 55 berencana untuk terus mengembangkan program ini dengan menambah jenis tanaman yang dibudidayakan serta meningkatkan metode pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan visi TNI AU dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan menciptakan satuan yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.