TNI AU. Pekanbaru. Dalam rangka memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, seluruh personel Lanud Roesmin Nurjadin yang beragama Islam secara rutin melaksanakan ibadah Shalat Dhuha dan kajian keislaman. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu pagi usai apel, bertempat di Masjid Amrullah Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Pada Rabu (28/5/2025), suasana khidmat kembali terasa saat para personel mengikuti kegiatan penuh makna ini.

Kajian pekan ini disampaikan oleh Ustadz Nazrul Abdul Muluk, S.Ag., dengan tema “Sejarah Disyariatkannya Kurban dalam Islam”. Dalam tausiyahnya, Ustadz Nazrul menekankan bahwa ibadah kurban bukan sekadar penyembelihan hewan, melainkan bentuk ketaatan, keikhlasan, dan kepasrahan seorang hamba kepada perintah Allah SWT.

Diawali dengan kisah Habil dan Qabil, Ustadz Nazrul menjelaskan bagaimana keikhlasan dalam berkurban menjadi penentu diterimanya amal ibadah. Habil yang mempersembahkan kambing terbaik diterima kurbannya oleh Allah, sedangkan Qabil yang memberi hasil panen biasa tidak mendapat pengabulan. Kisah ini menjadi pelajaran bahwa nilai amal terletak pada niat dan ketulusan.

Ceramah dilanjutkan dengan kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS, yang menunjukkan kepatuhan luar biasa terhadap perintah Allah. Nabi Ibrahim rela menyembelih anaknya, dan Ismail menerima keputusan itu dengan penuh keimanan. “Dialog ayah dan anak ini mencerminkan cinta sejati kepada Allah, yang melebihi cinta terhadap dunia dan keluarga,” tutur Ustadz Nazrul.

Kegiatan keagamaan ini mendapat dukungan penuh dari Danwing Udara 6 Kolonel Pnb Adhi Safarul Akbar selaku Palakhar Danlanud Roesmin Nurjadin. “Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh personel tidak hanya kuat secara fisik dan profesional, tetapi juga memiliki fondasi spiritual yang kokoh. Iman dan takwa adalah benteng utama dalam menjaga moralitas prajurit TNI AU di tengah berbagai tantangan zaman,” ungkap Kolonel Pnb Akbar.

Selain meningkatkan pemahaman keislaman, kegiatan ini juga menjadi media silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah di lingkungan Lanud Roesmin Nurjadin. Diharapkan, kebiasaan positif ini terus dilestarikan sebagai bagian dari pembinaan mental dan spiritual personel TNI Angkatan Udara secara berkelanjutan.