TNI AU- TNI Angkatan Udara menunjukkan perannya dalam misi kemanusiaan dengan mengerahkan kekuatan udara dan personel untuk membantu proses evakuasi korban kecelakaan helikopter PK-IWS milik PT Intan Angkasa, yang jatuh di wilayah Distrik Jila. Diawali dengan briefing di hanggar milik PT Intan Angkasa, Timika, Papua Tengah, Kamis (11/9/2025).
Misi ini dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Kolonel Pnb Asri Rangkuti, yang juga bertindak sebagai penanggung jawab keamanan evakuasi. Dalam pelaksanaannya Danlanud berkoordinasi erat dengan Dansatgasud Kolonel Pnb Yudha Irawan, guna memastikan operasi berjalan dengan aman.
Sebagai bagian dari pengamanan, TNI AU mengerahkan dua helikopter Caracal yang digunakan untuk pengamanan udara (air cover) di sekitar lokasi jatuhnya helikopter.
“Dua helikopter Caracal milik TNI AU kami kerahkan sebagai pengamanan udara. Alhamdulillah, metode evakuasi yang kami gunakan adalah ‘one skit landing’, di mana helikopter Caracal terus berputar di atas lokasi untuk mengantisipasi adanya pergerakan yang tidak diinginkan,” ujar Danlanud YKU.
Dalam misi ini, Satgas Rajawali juga disiagakan untuk mendukung evakuasi melalui jalur darat. Sistem pengamanan dilakukan secara terpadu dan ketat, mengingat lokasi berada di wilayah pegunungan yang cukup rawan.
Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika, Bapak Charles Y. Batlajery, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang melibatkan sinergi berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, UPBU, hingga KNKT.
“Alhamdulillah, hari ini kami telah menyelesaikan misi evakuasi dengan kerja sama yang sangat baik. Dari sisi pengamanan, kami melibatkan helikopter Caracal dan Fennec untuk standby air cover, serta personel keamanan yang disiagakan di Pos Jila,” ungkap Charles.
Evakuasi jenazah dilakukan menggunakan helikopter PT Intan Angkasa PK-IWU, dan dibawa ke Pos Jila Yonif 301/PKS sebelum dilanjutkan ke RSUD Mimika untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Dalam proses evakuasi, tim berhasil menemukan dua jenazah penumpang di lokasi kejadian. Seluruh empat korban yang terdiri dari pilot, Helicopter Landing Officer (HLO), dan dua penumpang, dinyatakan meninggal dunia.
Kehadiran TNI AU dalam misi kemanusiaan ini menjadi bukti nyata komitmen negara dalam melindungi seluruh warga, bahkan di wilayah Papua.