Berita

Lanud Dhomber Bersama Spotdirga dan FASI Gelar Basic Remote Pilot

Dibaca: 5 Oleh 20 Sep 2021Tidak ada komentar
WhatsApp Image 2021 09 19 at 20.19.22
#TNIAU 

TNI AU. Guna meningkatkan pengetahuan tentang regulasi keselamatan penerbangan dalam pemanfaatan drone, Lanud Dhomber bersama Spotdirga dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) menggelar Sertifikasi Basic Remote Pilot (BRP) Course Batch-XXXVI bagi remote pilot wilayah Kalimantan Timur.

Selama 2 hari yakni tanggal 18 dan 19 September 2021, para remote pilot yang menjadi peserta sertifikasi dasar tersebut dibekali berbagai materi terkait dengan pengoperasian drone pada ruang udara, peraturan hingga praktek kemampuan dalam menerbangkan drone.

Saat memberikan penjelasan dihadapan peserta Danlanud Dhomber Kolonel Pnb Dedy Susanto, S.E., mengungkapkan tujuan penting dari sertifikasi ini. “Maraknya penggunaan drone dalam berbagai bidang memang menuntut kita untuk dapat bertanggung jawab terhadap keselamatan penerbangan dan menghindari berbagai potensi pelanggaran terhadap penggunaan drone itu sendiri,” jelas Danlanud.

Sehingga, menurutnya melalui sertifikasi dasar ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menambah ilmu dan wawasan serta memperkuat nilai profesional seorang remote pilot. Kemudian pada materi kelas yang diisi oleh Paban II/Puanpotdirga Spotdirga Kolonel Pnb R. Agung Sasongkojati, M.A.Sc., M.S.S., dipaparkan tentang peraturan penerbangan wajib dalam Civil Air Safety Regulation (CASR).

Baca juga:  Siswa Setukpa Angkatan ke-25 Kunjungi Museum Lanud Adi Soemarmo

Selain itu, pemilik callsign atau sapaan “Sharky” tersebut juga membedah Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 37 Tahun 2020 mengenai pengoperasian pesawat udara tanpa awak di ruang udara Indonesia.

Sertifikasi BRP di Lanud Supadio kali ini, merupakan respon terhadap maraknya pemanfaatan drone dalam berbagai bidang saat ini, khususnya di wilayah Kalimantan Barat dimana jika dilakukan tanpa kontrol dan perizinan terutama di jalur kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) dampaknya akan sangat berbahaya.

Dihari terakhir, para peserta yang terdiri dari berbagai latar berbeda baik dari TNI/Polri maupun komunitas drone dan instansi lain di wilayah Kalimantan Timur dibekali pula dengan praktek lapangan atau skill test.

Terkait

Kirim Tanggapan

Made with passion by Vicky Ezra Imanuel