
Pasca demo warga Sarirejo Medan beberapa hari yang lalu, muncul berbagai keinginan dari pihak awak media untuk menindaklanjuti masalah yang mengakibatkan dua wartawan yang menjadi korban. Pada hari Selasa (23/8) tim Satgas Penanganan Kekerasan dari Dewan Pers mendatangi Lanud Soewondo untuk memperoleh informasi sekitar insiden bentrokan.
Meskipun dalam insiden yang tidak diinginkan ini, pihak TNI AU telah menyatakan permintaan maaf dan sudah menindaklanjuti dengan membentuk Tim Investigasi, sepertinya belum diterima oleh sebagian komunitas pers.
Kedatangan satgas dari Dewan Pers di Lanud Soewondo bertujuan untuk melakukan investigasi kekerasan jurnalis di Medan saat meliput bentrok warga Sarirejo dengan TNI AU. Kedatangan tim satgas disambut dengan tangan terbuka oleh Lanud Sopewondo yang diterima langsung oleh Danlanud Soewondo, Kolonel Pnb Arifien Sjahrir, Dansatpomau Lanud Soewondo Mayor Pom Nicholas Sinaga, Karukmit Lanud Soewondo. bertempat di Ruang Vip Room Lanud Soewondo.
Panglima Koopsau I dalam jumpa persnya mengatakan bahwa TNI AU akan terbuka dan jujur dalam melihat insiden bentrokan yang terjadi. Masyarakat seharusnya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan pihak TNI dan TNI AU ini. Mari kita tunggu hasil investigasi dari tim TNI AU dan Mabes TNI, sampai hari ini tim masih bekerja keras untuk mendalami apa yang terjadi lapangan”, tegas Pangkoopsau I.