
TNI AU. Ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa meminta transparasi terhadap hasil pemilihan umum (Pemilu). Mereka berjalan dari kawasan Taman Satrya Gatotkaca Tuban menuju area Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai.
Setelah aspirasi yang disampaikan tidak didengarkan oleh pihak terkait, ratusan massa ini berencana menduduki bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sempat terjadi aksi brutal dan pembakaran oleh para pendemo.
Beruntung aksi mereka dapat digagalkan ratusan personel Lanud I Gusti Ngurah Rai dengan peralatan anti huru-hara yang lengkap. Aksi ini ternyata bagian dari simulasi yang digelar Lanud I Gusti Ngurah Rai , Jumat (8/2) dalam rangka persiapan pengamanan Pemilu 2019 yang akan digelar bulan April mendatang.
Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai Kolonel Pnb Wibowo Cahyono Soekadi, S.Sos., mengatakan, simulasi ini merupakan aplikasi dari latihan dan persamaan persepsi di Koopsau II Makasar. Pada latihan tersebut, peserta perwakilan dari masing-masing Lanud, diberikan pembekalan terkait pemilu legislatif dan pilpres, ungkap Danlanud setelah memipin langsung kegiatan simulasi.
Danlanud menambahkan, TNI dalam hal ini merupakan baris ke 2 dalam membantu Polisi untuk melakukan pengamanan. Menurutnya, dua per tiga dari kekuatan TNI akan diperbantukan pada pengamanan nanti.
Lanud I Gusti Ngurah Rai akan melakukan pengamanan di titik-titik menuju akses ring satu Bandara yang sekiranya berpotensi langsung berhubungan dengan pesawat. Tidak hanya di baseops, namun juga akses masuk menjadi atensi, ujar Danlanud.
Lebih lanjut Danlanud menyatakan Lanud I Gusti Ngurah Rai siap mensuskseskan pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019, tegas Danlanud.