Pengunjung Website
Hari Ini: 3,345
Minggu Ini: 55,614
Bulan Ini: 502,889
|
Jumlah Pengunjung: 7,001,647

LANUD TUAN GURU KYAI HAJI MUHAMMAD ZAINUDIN (ZAM)

Komandan Lanud Zainuddin Abdul Madjid

Kolonel Pnb Erwin Sugiandi Lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 04 Januari 1975, dilantik menjadi Letnan Dua tahun 1997, Selanjutnya mengikuti pendidikan Sekolah Sekbang pada tahun 1998, RTAF ACSC, THAILAND - (Sesko Angkatan) tahun 20011. Sesko TNI tahun 2021. Pada tanggal 27 Maret 2023, dilantik menjadi Komandan Lanud Zainuddin Abdul Madjid sampai sekarang.

TUGAS POKOK

Lanud Rembiga bertugas menyiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengoperasian seluruh satuan dalam jajarannya, pembinaan potensi dirgantara serta menyelenggarakan dukungan operasi bagi satuan lainnya.   Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut, Lanud Rembiga menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pembinaan dan persiapan satuan dalam jajarannya.
2. Mengumpulkan dan merekam data guna penyernpurnaan taktik/teknik operasi dan latihan.
3. Melaksanakan pembekalan dan pengadaan materiil bagi satuan jajarannya.
4. Menyelenggarakan pemeliharaan Alutsista sampai dengan tingkat sedang.
5. Menyelenggarakan pembinaan potensi Dirgantara.
6. Menyelenggarakan pemeliharaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung yang menjadi tanggung jawabnya.
7.  Mengadakan koordinasi dengan badan-badan dan instansi terkait di dalam dan di luar Lanud.
8. Mengajukan saran dan pertimbangan kepada Pangkoopsau II mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

VISI

Menjadikan Lanud Rembiga sebagai Pangkalan TNI AU yang selalu siap mendukung operasi TNI AU dalam menegakkan kedaulatan Negara di Udara, serta dapat menjadi mitra kerja yang baik dengan semua instansi khususnya diwilayah NTB demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MISI

1. Melaksanakan Tugas Pokok sesuai yang diamanatkan.
2. Mengutamakan Safety didalam pelaksanaan tugasnya.
3. Menjalin hubungan yang baik kepada semua unsur untuk mendukung tugas pokok Lanud, maupun tugas-tugas lainnya.

UMUM

Pangkalan TNI Angkatan Udara Rembiga hadir di Nusa Tenggara Barat pada tahun 1959. Awal perkembangannya merupakan suatu Detasemen Perwakilan dari Kodau IV Surabaya, dan merupakan salah satu satuan pendukung operasi udara di wilayah Indonesia Bagian Timur. Pada saat itu Detasemen Rembiga dipimpin oleh seorang Komandan yaitu Letnan Dua CH. Chalil dengan dibantu oleh para staf diantaranya: Kepala Personel (Kadisbin), Bendaharawan ( Pekas ), Perminyakan, Sekkum dan Perhubungan. Keberadaan anggota pada saat itu didatangkan dari Lanud-Lanud terdekat seperti Lanud Eltari Kupang, Ambon dan sebagainya. Walaupun dengan keterbatasan anggota baik dari segi kwalitas maupun kwantitas tidak membuat pelaksanaan tugas menjadi terhambat, namun sebaliknya semua tugas pokok dapat dilaksanakan dengan baik.

Lapangan terbang yang berada di Rembiga pada waktu itu berstatus milik sipil, dan baru pada bulan Mei 1959 diresmikan menjadi Bandara Selaparang oleh Perusahaan Angkasa Pura. Bandara Selaparang berada pada koordinat 08035’5”S – 116005’08”E, dengan dimensi panjang landasan 2100 x 40 m, elevasi 16 m, dan runway azimuth 09-27. Sampai dengan saat ini Bandara Selaparang masih berstatus In clove Militer.

Dua tahun setelah diresmikannya Bandara Selaparang, tepatnya pada tanggal 12 Agustus 1961 Detasemen Rembiga ditingkatkan statusnya menjadi Pangkalan TNI Angkatan Udara Rembiga yang bermarkas di jalan Adisutjipto Rembiga, dengan luas tanah 60.025 m2 serta Base ops yang berada di Bandara Selaparang dengan luas 5.000 m2. Kemudian pada tahun 1969 di wilayah Nusa Tenggara Barat didirikan Kodau IV yang bermarkas di Jalan Yos Sudarso Ampenan, Mataram dengan dipimpin oleh Komodor Udara Slamet Santoso, namun lima tahun kemudian Kodau IV tersebut dibubarkan seiring dengan terjadinya perampingan organisasi di tubuh TNI AU. Berdasarkan Surat Keputusan Pangkoopsau II Makassar Nomor: Skep/05/III/1986 tanggal 27 Maret 1986, Pangkalan TNI AU Rembiga merupakan Lanud Type “C” yang berada di bawah operasional Koopsau II Makassar. Nama Lanud Rembiga ini disesuaikan dengan posisi Pangkalan tersebut yang terletak di desa Rembiga yaitu suatu desa di Mataram Pulau Lombok atau yang dikenal dengan sebutan Bumi GORA (Pulau sejuta Mesjid). Dimana Pulau Lombok merupakan salah satu tujuan pariwisata internasional, dengan keindahan alam pantainya dan keramah tamahan penduduknya ditambah keunikan budaya dan tradisi suku Sasak yang terus dilestarikan. Selain Pulau Lombok, pulau besar lainnya adalah Pulau Sumbawa, komposisi penduduk yang beraneka ragam sudah tentu memerlukan perhatian yang cukup serius dari pihak Lanud Rembiga. Pendekatan secara personal maupun instansi kerap dilakukan untuk menumbuhkan rasa simpati masyarakat terhadap keberadaan Lanud Rembiga khususnya dan TNI AU pada umumnya.

Saat terjadi kerusuhan di NTB awal Januari 2000, Lanud Rembiga dengan dibantu satu Kompi Paskhas 464 Malang tampil dalam menjaga dan mengamankan Bandara Selaparang beserta aset-aset TNI AU yang ada. Markas Lanud pun menjadi tempat penampungan yang aman bagi para pengungsi dan korban kerusuhan. Dengan kesiapan dan koordinasi yang baik semua tindakan pengamanan dan penyelamatan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya korban jiwa. Hal ini ternyata membuat TNI AU, khususnya lanud Rembiga semakin disegani dan diakui eksistensinya oleh masyarakat Lombok.

DINAS OPERASI

Kesiapan operasi TNI Angkatan Udara mempunyai kontribusi yang besar dalam sistem pertahanan negara, sehingga konsekuensi logisnya TNI AU harus senantiasa berada dalam kesiapan operasi yang tinggi. Untuk itulah Lanud Rembiga yang merupakan salah satu ujung tombak TNI AU di bawah jajaran Koopsau II selalu berupaya mendukung pelaksanaan operasi dan latihan Koopsau yang diselenggarakan di lanud Rembiga dan sekitarnya, baik langsung maupun tidak langsung. Dukungan tersebut pada dasarnya merupakan implementasi pelaksanaan tugas dan fungsi Lanud Rembiga yang secara terpadu diarahkan demi tercapainya tujuan kegiatan operasi dan latihan yang dilaksanakan yaitu tingkat kesiapan operasi TNI AU yang optimal.

Beberapa kegiatan operasi dan latihan yang pernah didukung oleh Lanud Rembiga antara lain Operasi Udara: Oscar, PAM ALKI II, Runus, Badik Sakti, Badar dan beberapa latihan diantaranya: Latihan Sikatan Daya, Navigasi Jarak Jauh baik dari Sekbang maupun Sekolah Instruktur Penerbang, serta mendukung operasi penerbangan terjadwal maupun tidak terjadwal. Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat kendala-kendala akibat keterbatasan fasilitas dan sarana di Lanud Rembiga, namun tidak mematahkan semangat personel Lanud Rembiga untuk terus melakukan pengabdian yang terbaik. Berbagai upaya dilakukan dengan berkoordinasi ke satuan atas serta mengadakan pendekatan ke instansi samping baik TNI maupun Sipil yang ada di propinsi NTB. Pendekatan itu diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan yang aktif disetiap kegiatan resmi (protokoler) maupun pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti TMMD, pengamanan embarkasi/debarkasi Haji, pembinaan beberapa cabang olahraga di sekitar lingkungan Lanud Rembiga, Bakti sosial dan lain-lain.

Di bidang pembinaan potensi dirgantara telah dimulai pada tahun 1980 di bawah kepemirnpinan Ketua Fasida NTB Mayor Nav Misbah SA, secara perlahan kegiatan olah raga Dirgantara mulai dikembangkan. Awalnya cabang olah raga Aeromodelling, kemudian mulai tahun 1982 pada saat Komandan lanud Rembiga dijabat oleh Mayor Pnb Mujiono yang sekaligus juga merangkap sebagai Ketua Fasida NTB, mulai dikembangkan kegiatan olah raga lainnya yaitu Terjun Payung dan Gantolle. Sekitar tahun 1993 di bawah kepemimpinan Letkol Pnb Adityawarman, Fasida NTB mempunyai pesawat ultralight jenis Trike bermesin Rotar digabung dengan Gantolle jenis Cosmos buatan Australia yang diperoleh dan bantuan Bapak Ultra Kepala ASDP Laut Bali- Lombok. Namun untuk mendukung pariwisata Tarik Banner dan Aerotowing Gantolle pada tahun 1995 pesawat tersebut dipindahkan ke Fasida NTT.

Alat-alat yang dimiliki oleh Fasida NTB antara lain untuk cabang Gantolle adalah Kodama, Meteor, Mars, Roggalo, GTR 170, GTS 162, Comet, Helmet. Sedangkan untuk cabang Aeromodelling adalah UC, Chuck Glider. Blinder F-I. Dengan fasilitas yang ada, Fasida NTB pernah mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang diadakan baik di tingkat nasional maupun internasional. Adapun prestasi-prestasi yang pernah diraih antara lain

1. Juara II beregu di Puncak Bandung tahun 1983.
2. Juara Sport Kejumas Gantolle di Wonogiri Solo tahun 1985.
3. Juara III Kejurnas Gantolle di Wonogiri Solo tahun 1991 — 1992.
4. Juara III Kejurnas Beregu tahun 1992.
5. Sertifikat Atlit Intemasional Gantolle di Wonogiri atas nama Adi Utomo.
6. Urutan 11 perorangan tingkat Nasional Terjun Payung.

Tahun 1995, TNI AU sebagai Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI ) dan FASIDA NTB mengadakan Terjun Payung Boogie Internasional di Lombok yang diikuti baik oleh penerjun-penerjun handal dari manca negara maupun penerjun nasional khususnya putra daerah NTB. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan daerah wisata NTB kepada dunia internasional. Saat ini kondisi FASIDA NTB dalam tahap pengembangan setelah beberapa saat idle, semoga semua prestasi yang sudah pernah diraih oleh FASIDA NTB dapat tumbuh lagi dimasa mendatang.

DINAS PERSONEL

Berdasarkan DSP, jumlah kekuatan personel Lanud Rembiga adalah 221 orang, namun sampai dengan Juni 2007 Lanud Rembiga diawaki 111 orang personel Militer dan PNS atau + 50,22% dari DSP. Jika dihadapkan pada beban tugas, jumlah personel tersebut terasa kurang mencukupi. Tetapi keterbatasan ini masih dapat diatasi dengan memberdayakan seluruh personel yang ada dalam mendukung tugas pokok maupun tugas-tugas lainnya.

Dalam hal perawatan personel, jumlah panggon yang tersedia 15 Unit rumah type 54 yang dihuni oleh para Perwira, 30 unit type 36 untuk para Bintara/Tamtama/PNS, 2 unit Mess untuk BA/TA Remaja, 1 unit Guest House dan 1 unit rumah type 70 untuk kediaman Komandan.

Di bidang olah raga, personel Lanud Rembiga melakukan olah raga secara rutin setiap Selasa dan Jum”at. Di luar jam dinas dengan jadwal yang telah ditentukan seperti Sepakbola, Bola Volley, Tenis Lapangan, dan Bulutangkis. Bila kondisi memungkinkan Lanud Rembiga mengadakan pertandingan persahabatan dengan instansi rniliter, sipil dan warga sekitar. Untuk pembinaan oleh raga kemiliteran, bagi anggota diberi kesempatan latihan menembak menggunakan laras pendek maupun panjang yang dilaksanakan di lapangan tembak AWR Rambang setiap Triwulan yang dikombinasikan dengan latihan-latihan kemiliteran seperti SAR dan Kamhanlan.

DINAS LOGISTIK

Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan zaman, jumlah operasi penerbangan yang datang dan pergi ke/dari Lanud Rembiga cukup padat, sehingga harus diselaraskan dengan dukungan logistik yang cepat dan memadai baik kualitas maupun kuantitas. Dukungan tersebut diantaranya adalah dukungan bahan bakar, akomodasi, sarana kesehatan dan sarana transportasi. Pelaksanaan dukungan logistik tersebut diusahakan semaksimal mungkin sehingga pelaksanaan operasi penerbangan dapat berjalan dengan lancar, karena baik buruknya operasi penerbangan juga tergantung pada dukungan logistik yang disiapkan. Selain penerbangan terjadwal seperti PAUM yang dilaksanakan setiap sebulan sekali pada minggu keempat, banyak pula penerbangan tidak terjadwal yang mendarat di lanud Rembiga, untuk itu diperlukan kesiapan dukungan logistik yang baik agar pelaksanaan operasi penerbangan dapat berjalan sesuai yang direncanakan.

DINAS KHUSUS

Selain ketiga Dinas di atas yaitu Dinas Operasi, Dinas Personel dan Dinas Logistik, ada pula beberapa bidang lain yang tugasnya adalah mendukung kinerja Lanud Rembiga yaitu:

1. Ruops (Ruang Operasi) adalah Staf pembantu Lanud dalam merencanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan penerbangan dan operasi.

2. Intelpam (Intelijen dan Pengamanan) adalah Staf pembantu Lanud dalam bidang Intelijen Udara dalam rangka penyelenggaraan pembinaan pangkalan.

3. Kes (Kesehatan) adalah Staf pembantu Lanud dalam menyelenggarakan kegiatan kesehatan di lingkungan Lanud dan daerah yang digunakan oleh TNI AU.

4. Progar (Program dan Anggaran) adalah staf pembantu Lanud dalam perencanaan dan pengendalian anggaran di lingkungan Lanud.

5. Pekas (Pemegang Kas) adalah Staf pembantu/pelaksana Lanud dalam bidang pengurusan dan pelayanan keuangan.

6. Ada (Pengadaan) adalah Staf pembantu Lanud dalam menyelenggarakan pengadaan materiil/jasa secara lokal di lingkungan Lanud.

7. GPL (Gudang Pemeliharaan Lanud) adalah Staf pembantu/pelaksana Lanud dalam menyelenggarakan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran materiil di lingkungan Lanud.

8. Kum (Hukum) adalah Staf pelaksana Lanud dalam menyelenggarakan fungsi hukum di Lingkungan Lanud.

9. Pentak (Penerangan dan Perpustakaan) adalah Staf pelaksanan Lanud dalam menyelenggarakan pembinaan penerangan dan perpustakaan.

10. Senkom (Sentral Komunikasi) adalah Staf pelayanan Lanud dalam menyelenggarakan komunikasi.

11. Set (Sekretariat) adalah staf pelaksana Lanud yang bertugas menyelenggarakan persekretariatan umum.

12. Satpom (Satuan Polisi Militer) adalah pelaksana operasional Lanud dalam menyelenggarakan kegiatan fungsi Pom di lingkungan Lanud dan daerah yang digunakan oleh TNI AU.

LAIN-LAIN

a. Salah satu Area Weapon Range (AWR) yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara adalah di daerah Rambang yang berada di bawah pembinaan Lanud Rembiga. AWR ini terletak di desa Rambang, Lombok Timur (lebih kurang 60 Km sebelah Timur dari Lanud Rembiga). Di tanah TNI AU Rambang ini juga terdapat Air Strip seluas 411.205 m2 dengan ukuran 800 m x 300 m serta lahan pendukung seluas 877.170 m2. Air Strip Rambang ini merupakan peninggalan Belanda dan merupakan lapangan terbang perintis di Pulau Lombok sebelum ada bandara Selaparang. AWR Rambang ini sering digunakan untuk latihan penembakan udara ke darat oleh pesawat-pesawat tempur TNI AU, ataupun latihan menembak darat bagi personil Lanud Rembiga.

b. Batas wilayah tanggung jawab Lanud Rembiga berdasarkan Skep Pangkoopsau II Nomor : Skep/70/IX/2006 tentang Batas Wilayah Tanggung Jawab Pangkalan TNI AU Jajaran Koopsau II adalah sebagai berikut:

1. Utara : P. Sapuka Besar (E 116045’ S05035’ ; E121000’ S07000’)
2. Selatan : S. Indonesia (E 115040’ S09035’ ; E121000’ S09000’)
3. Barat : Selat Lombok (E 115040’ S09000’ ; E116045’ S05035’)
4. Timur : Flores Barat/Sumba (E 121000’ S07000’ ; E121000’ S11000’)

 

ISI DAN ARTI GAMBAR DALAM PERISAI

Awan menggambarkan bahwa TNI Angkatan Udara menggunakan media udara atau dirgantara sebagai ruang berkorban bagi setiap Prajurit TNI Angkatan Udara dalam melaksanakan tugas.

Dengan demikian Motto  “ PRAYATNA KERTA GEGANA  “  adalah kewaspadaan mengamankan udara/ dirgantara, yang berarti bahwa Pangkalan Udara sebagai ujung tombak TNI Angkatan Udara selalu waspada dalam mengamankan / mengawal dan menegakkan kedaulatan negara di Udara / Dirgantara Nasional.

WARNA DASAR DHUAJA BIRU LANGIT DENGAN GAMBAR DALAM PERISAI SEBAGAI BERIKUT :

LANUD ZAINUDDIN ABDUL MADJID

  • Sisi kanan merah dan sisi kiri berwarna hijau tua.
  • Sudut kanan bagian atas warna biru muda menggambarkan awan dengan lima Lekukan.
  • Bagian tengah perisai, gambar kilat dengan warna merah
  • Bagian bawah perisai terdapat 3 buah anak panahberwarna merah dan pinggiran perisai berwarna hitam
  • Atas perisai tertulis nama pangkalan yang bersangkutan.
  • Bawah perisai terdapat pita dengan warna kuning emas yang bertuliskan Motto dalm bahasa Sansekerta yang berbunyi “ PRAYATNA KERTA GEGANA “

DANLANUD REMBIGA DARI MASA KE MASA

1 Letda Ch. Halil 00-07-1959 s.d. 00-07-1962
2 Lettu R. Utoyo 00-07-1962 s.d. 10-01 1965
3 Kapten S. Pratomo 10-01-1965 s.d. 23-12-1969
4 Mayor Nav Teddy Rusdy 23-12-1969 s.d. 30-05-1974
5 Letkol Met Sukamto 30-05-1974 s.d. 19-09-1975
6 Mayor Pnb Prapto Susilo 19-09-1975 s.d. 12-05-1978
7 Mayor Pnb Djoko Sigit 12-05-1978 s.d. 14-05-1980
8 Mayor Nav Misbah Sa 14-05-1980 s.d. 17-05-1982
9 Mayor Pnb Mujiono Said 17-05-1982 s.d. 15-10-1984
10 Letkol Pnb Pongki P 15-10-1984 s.d. 15-06-1987
11 Mayor Pnb Herman Prayitno 15-06-1987 s.d. 05-08-1989
12 Mayor Nav Rachmat Hidayat 05-08-1989 s.d. 15-10-1991
13 Letkolpnb Arief Mulyadi 15-10-1991 s.d. 18-06-1992
14 Letkol Pnb Adityawarman 18-06-1992 s.d. 08-07-1994
15 Letkol Pnb Djumadi Ar 08-07-1994 s.d. 28-10-1996
16 Letkol Pnb Djoko Setiono 28-10-1996 s.d. 17-03-1999
17 Letkol Pnb Tabri Santoso 17-03-1999 s.d. 12-06-2001
18 Letkol Pn Bambang Nurwicahyo 12-06-2001 s.d. 30-04-2003
19 Letkol Pnb Asep Dian Hermawan 30-04-2003 s.d. 04-05-2005
20 Letkol Lek I.B.K. Swagata P., S.T 04-05-2005 s.d. 27-03-2007
21 Letkol Pnb Palito Sitorus, S.Ip 27-03-2007 s.d. 08-10-2008
22 Letkol Pnb I Made Susila Adnyana 08-10-2008 s.d.