TNI AU. Sikap Bela Negara yang telah tertanam pada diri setiap warga negara, akan membentuk pribadi yang disiplin, membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan, membentuk mental dan fisik yang tangguh, menanamkan rasa kecintaan kepada bangsa dan negara, serta patriotisme sesuai dengan kemampuan diri. Sikap bela negara juga akan membentuk jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri, berprilaku jujur, tegas, adil, dan tepat dalam mengambil tindakan, serta memiliki kepedulian antar sesama.
Demikian sambutan Gubernur AAU, Marsda TNI Eko D. Indarto, S.I.P., M.Tr.(Han) yang dibacakan oleh Kolonel Sus Heri Sunaryo, S.Si., M.Sc. pada acara pembukaan pelatihan Bela Negara bagi Mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta, bertempat di halaman depan Lapangan Tembak AAU. Latihan yang dikemas dalam bentuk PBB, Ceramah, Psikologi Lapangan dan Permainan Outbond ini diikuti 1.300 Mahasiswa UPN, berlangsung selama dua hari (tanggal 18 dan 19 Agustus 2022).
Sebagaimana tertuang di dalam pasal 27 ayat (3) UUD 1945, bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Hal itu berarti bahwa secara konstitusional, bela negara mengikat seluruh bangsa Indonesia sebagai hak dan kewajiban warga negara, tak terkecuali para Mahasiswa UPN yang hadir mengikuti pelatihan. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang melaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Untuk itu, Gubernur AAU yakin bahwa para Mahasiswa UPN akan penuh semangat memanfaatkan kesempatan yang sangat berharga ini, dan tidak akan menyia-nyiakannya. Seiring dengan arahan Gubernur AAU, para Mahasiswa UPN tampak sungguh-sungguh dan penuh semangat mengikuti setiap tahap pelatihan yang diberikan oleh Instruktur dan Pelatih dari AAU. Kiranya para Mahasiswa juga menyadari bahwa pelatihan ini akan besar manfaatnya kelak di kemudian hari, bahwa dirinya sebagai Generasi Muda penerus estafet kepemimpinan bangsa harus berkharakter, harus memiliki kemampuan leadership, serta berkepribadian tangguh dalam menghadapi berbagai dinamika medan tugas, dalam rangka membela kepentingan negara.
