Pengunjung Website
Hari Ini: 4
Minggu Ini: 4
Bulan Ini: 265
Tahun Ini: 594,708
img thumbnail

Apel Khusus Perdana Dankoharmatau Marsma TNI Asfan Jauhari: Penekanan Jati Diri Prajurit dan Pedoman Hidup TNI

TNI AU. Bandung. Komandan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Dankoharmatau) Marsekal Pertama TNI Asfan Jauhari, S.A.P., M.Si., memimpin Apel Khusus yang berlangsung di lapangan Markas Komando Koharmatau, Bandung, pada Senin (20/01/2025). Kegiatan ini menjadi momen perkenalan resmi Dankoharmatau yang baru, dalam rangkaian acara serah terima jabatan. Dalam kesempatan tersebut, Marsma TNI Asfan menekankan pentingnya memahami jati diri prajurit serta mengamalkan pedoman hidup sebagai anggota TNI.

“Saya hadir di sini sebagai bagian dari keluarga besar Koharmatau. Sebagai komandan baru, saya memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan kulo nuwun kepada seluruh prajurit dan PNS Koharmatau. Komandan bukan hanya pemberi perintah, tetapi juga harus menjadi bapak, kakak, dan tempat mengadu bagi seluruh personel,” ungkap Dankoharmatau dalam amanatnya.

Marsma TNI Asfan Jauhari juga menyoroti pentingnya membangun komunikasi yang baik di dalam satuan. Menurutnya, seorang prajurit harus menjadikan komandannya sebagai tempat untuk berdiskusi dan menyampaikan persoalan. “Bangun komunikasi dengan komandan dan atasan. Jangan mencari solusi di luar satuan. Komandan ada untuk mendampingi, membimbing, dan menjadi tempat bertanya,” tegasnya.

Selain itu, beliau mengingatkan para prajurit tentang esensi jati diri TNI yang tertuang dalam Undang-Undang TNI. Jati diri sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Profesional, dan Tentara Nasional harus selalu dipegang teguh. “Jati diri itu bukan sekadar slogan. Ini adalah identitas yang harus diimplementasikan dalam keberanian, kejujuran, penghormatan kepada rakyat, dan militansi. Pahami itu dan jalankan dengan sepenuh hati,” pesan Marsma TNI Asfan.

Dalam kesempatan tersebut, Dankoharmatau juga menekankan pentingnya mengamalkan pedoman hidup prajurit, yaitu Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Ia mengingatkan agar pedoman ini tidak hanya dihafal, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Saya yakin banyak yang lupa isi Delapan Wajib TNI. Namun, jika kita tidak memahami pedoman hidup ini, bagaimana mungkin kita bisa menjalankan tugas dengan baik,” ujarnya.

Marsma TNI Asfan juga menekankan peran penting seorang pemimpin di setiap tingkatan. Ia meminta seluruh personel untuk memahami dan mengamalkan 11 azas kepemimpinan. “Setiap individu adalah pemimpin, baik di tingkat yang kecil maupun besar. Jadilah teladan bagi bawahan dan rekan kerja. Jangan biarkan hal-hal negatif merusak integritas dan moral satuan,” imbuhnya.

Mengakhiri amanatnya, Dankoharmatau menegaskan bahwa pemahaman mendalam terhadap jati diri, pedoman hidup, dan prinsip kepemimpinan adalah fondasi yang tidak bisa ditawar-tawar. “Dengan memahami dan menjalankan hal-hal tersebut, kita akan mampu menyelesaikan tugas-tugas besar yang dipercayakan kepada kita. Bersama-sama, mari kita wujudkan Koharmatau yang semakin profesional, modern, dan unggul,” pungkasnya. (Penkoharmatau)