Pengunjung Website
Hari Ini: 9
Minggu Ini: 56
Bulan Ini: 704
Tahun Ini: 594,428
img thumbnail

Bangga Menjadi Prajurit Teknik: Pesan Inspiratif Marsda TNI Asfan Jauhari di Balai Prajurit Omega

TNI AU. Margahayu – Koharmatau.      Komandan Komando Pemeliharaan Materiel TNI Angkatan Udara (Dankoharmatau), Marsda TNI Asfan Jauhari, memberikan pengarahan penuh semangat dan makna kepada seluruh prajurit serta PNS Depohar 40 dan Depohar 70 di Balai Prajurit Omega, Depohar  40,  Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung, Selasa (29/04/2025). Dalam suasana hangat namun penuh kedisiplinan militer, beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi nyata para prajurit teknik dalam mendukung operasional TNI AU.

Marsda TNI Asfan menekankan bahwa prajurit teknik adalah pahlawan di balik layar yang menjamin setiap pesawat TNI AU dapat terbang, setiap komunikasi berjalan, dan setiap nyawa prajurit dapat diselamatkan. “Biarkan orang lain tidak tahu siapa yang bekerja, tapi kamu harus bangga karena dari tanganmu, dari pikiranmu, itulah yang membuat Indonesia tetap berdiri,” tegas beliau dengan penuh emosi.

Dalam pengarahannya, Dankoharmatau juga menekankan pentingnya jati diri sebagai prajurit TNI AU yang memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Meskipun tugasmu tidak terlihat seperti pasukan tempur, namun peran teknis adalah pondasi utama kekuatan udara. “Kamu bukan prajurit biasa, kamu adalah teknisi hebat yang tak tergantikan,” tambahnya.

Dankoharmatau juga mengingatkan bahwa seluruh peralatan dan fasilitas yang digunakan berasal dari uang rakyat. Oleh karena itu, setiap alat harus difungsikan dengan baik dan dirawat dengan penuh tanggung jawab. Seorang mekanik sejati tidak membiarkan alat rusak tanpa tindakan. “Alat adalah perpanjangan tanganmu, jangan biarkan ada yang tidak berfungsi,” ucap Dankoharmatau.

Selanjutnya, Marsda TNI Asfan mendorong agar setiap prajurit membangun komunikasi yang sehat antara bawahan dan atasan. Komandan harus menjadi tempat mengadu, dan prajurit jangan ragu untuk menyampaikan keluh kesah. Menurutnya, suasana kerja yang harmonis dan kekompakan akan melahirkan satuan yang tangguh dalam menghadapi segala tugas, baik yang terencana maupun mendadak.

Dalam menghadapi tantangan keterbatasan alat dan sumber daya, Dankoharmatau menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi. Ia mencontohkan banyak prajurit kreatif yang membuat gambar sistem atau alat bantu sendiri demi mendukung pekerjaan. “Jangan berhenti karena keterbatasan, jadikan itu tantangan. Inovasi adalah senjata kita,” serunya dengan penuh semangat.

Di akhir pengarahan, beliau berpesan agar seluruh personel melakukan pembinaan dini terhadap sesama rekan. Deteksi dini terhadap potensi pelanggaran dan perhatian terhadap lingkungan kerja adalah bentuk kepedulian sejati. “Keluar dari mejamu, lihat apa yang terjadi di lapangan. Sentuhan komandan adalah kekuatan bagi prajuritnya,” pungkas Marsda TNI Asfan, menutup pengarahan dengan harapan besar untuk masa depan Depohar 40 dan Depohar 70. (Penkoharmatau).