TNI AU. Suasana khidmat menyelimuti Masjid Ar Rahman, Lanud R. Suryadi Suryadarma (Lanud Sdm), Kalijati, Subang, pada Selasa (8/7/2025) dalam peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah/2025 Masehi. Acara ini menjadi momentum penting untuk merenungkan makna hijrah dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Peringatan tahun baru Islam yang mengusung tema "Hijrah, Berani Berubah, Menjaga Amanah, dan Perkuat Ukhuwah Menuju Masa Depan Penuh Berkah" ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 5/Daerah I Lanud Sdm beserta pengurus, Danwingdik 300/Teknik, Danwing Udara 8 Lanud Sdm, para Kepala Dinas, Komandan Satuan, serta seluruh personel Perwira, Bintara, Tamtama, dan PNS dari Lanud Sdm beserta Insub.
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-quran surat At Taubah ayat 36 dan surat An Nisa ayat 100.
Dalam sambutannya, Komandan Lanud Sdm, Marsma TNI M.R.Y. Fahlefie, S.Sos., psc., menyampaikan bahwa peringatan Tahun Baru Islam adalah ajang untuk mengenang peristiwa hijrah Nabi Besar Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. "Peristiwa tersebut merupakan momen yang sangat penting dan bersejarah bagi kehidupan serta peradaban umat manusia, terutama bagi umat Islam," ujarnya.
Beliau juga berharap peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah ini dapat menjadi sarana introspeksi atau mawas diri, sehingga semakin menyadari bahwa setiap ujian hidup harus dilalui dengan mengharap ridho Allah SWT demi menyongsong kehidupan yang lebih baik.
"Peringatan ini juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan, sekaligus pengamalan ajaran Islam, dalam menapaki kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang, baik selaku insan hamba Allah SWT maupun insan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tambah Danlanud Sdm.
Penceramah, Yadi Supryadi, S.Pdi., dalam tausiyahnya menekankan pentingnya meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW. Beliau mengulas bagaimana Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah yang dikuasai kaum Quraisy ke Madinah yang dikuasai kaum Muslimin. Di Madinah, Rasulullah dibaiat oleh Suku Aus dan Khazraj, dua komponen masyarakat terbesar saat itu, dan diangkat sebagai kepala negara.
"Hijrah adalah momentum spiritual untuk bangkit, menyatukan niat dan amal dalam keikhlasan, dan solidaritas," ungkapnya.
Lebih lanjut penceramah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW meletakkan dasar-dasar ilmu pemerintahan modern yang terkenal dengan sebutan Piagam Madinah. "Piagam Madinah ini adalah bentuk piagam modern yang banyak ditiru oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia. Jauh sebelum Magna Carta atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Islam telah meletakkan dasar-dasar ilmu pemerintahan modern," tegasnya.