TNI AU. Komandan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han., menghadiri Rapat Kerja Teknis Operasi (Rakernisops) Koops Udara I TA 2025 yang berlangsung di Gedung Roesmin Nurjadin, Makoops Udara I, Jakarta, pada Kamis (6/2/2025). Rakernisops ini bertujuan untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi operasional Koops Udara I guna mendukung pelaksanaan tugas pertahanan udara secara efektif dan efisien.
Dalam sambutan tertulisnya, Panglima Koops Udara I, Marsda TNI Mohammad Nurdin, yang dibacakan oleh Irkoopsud I, Marsma TNI Dedy Susanto, S.E., menegaskan bahwa Rakernisops ini merupakan momen penting untuk menilai capaian program operasi tahun 2024 serta menyusun langkah-langkah strategis untuk tahun 2025. Pembahasan meliputi kesiapan operasional satuan, efektivitas pelaksanaan latihan, dan peningkatan kemampuan tempur guna menghadapi dinamika ancaman di wilayah udara Koops Udara I.
Pangkoops Udara I juga menekankan bahwa kesiapan operasi merupakan elemen utama dalam pelaksanaan tugas pertahanan udara nasional. “Koops Udara I harus selalu dalam kondisi siap operasi, dengan kesiapan alutsista, baik pesawat maupun radar, serta didukung oleh personel yang profesional dan disiplin tinggi,” ujar Irkoopsud I saat membacakan sambutan Pangkoops Udara I. Selain itu, penguatan sistem pertahanan udara berbasis teknologi juga menjadi salah satu fokus utama dalam Rakernisops ini.
Sebagai bagian dari agenda Rakernisops, sejumlah narasumber diundang untuk memberikan wawasan strategis terkait operasi udara. Salah satu narasumber adalah Kabagsus Set Itjenau, Kolonel Pom Eri Yulianto, S.E., M.M., yang membahas aspek pengawasan dalam operasi udara. Selain itu, Direktur Penanganan Perkara Pertanahan Kementerian ATR/BPN, Joko Subagyo, S.H., M.T., memberikan paparan mengenai penyelesaian sengketa aset tanah TNI AU guna memastikan keberlanjutan operasi pangkalan udara di wilayah Koops Udara I.
Pada penutupan Rakernisops, Pangkoops Udara I memberikan beberapa penekanan utama, di antaranya pentingnya peningkatan latihan tempur berbasis skenario ancaman modern, optimalisasi sistem komando dan kendali operasi udara, serta penguatan sinergi dengan satuan terkait dalam pengamanan wilayah udara. Selain itu, seluruh komandan satuan diminta untuk menerapkan prinsip zero accident dalam setiap misi operasi dan latihan guna menjamin keselamatan penerbangan dan personel.
Sebagai bentuk apresiasi, Pangkoops Udara I menyampaikan penghargaan atas capaian Koops Udara I dalam pelaksanaan tugas operasi udara sepanjang tahun 2024. “Keberhasilan yang telah kita capai harus menjadi motivasi untuk lebih baik di tahun 2025. Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi, kita akan terus menjaga dan memperkuat pertahanan udara nasional,” pungkasnya.