Pengunjung Website
Hari Ini: 8
Minggu Ini: 105
Bulan Ini: 81
Tahun Ini: 595,985
img thumbnail

Dugaan Adanya Bom, Pesawat Mendarat Darurat di Bandara Syamsudin Noor

TNI AU. PesawatCamar Air DA123 dengan rute penerbangan Jakarta-Makassar mendapat ancaman teror bom dari orang tak dikenal. Dari informasi tersebut petugas ATC Airnav meneruskan informasi ancaman kepada AOCH Bandara Internasional Syamsudin Noor bahwa akan ada pendaratan darurat pesawat di Bandara Internasional Syamsudin Noor.Kamis, (03/07/2025). Seketika para penumpang pun panik dengan teror bom. Suasana pintu gerbang udara Kalimantan Selatan (Kalsel) ini pun menjadi tegang.

 

Setelah menerima informasi tersebut, GM. PT. APIndonesia Bandara Syamsudin Noor, Khaerul Assidiqisegera melakukan koordinasi dengan Komandan Lanud Sjamsudin Noor, Kolonel Pnb Suparjo, S.T., M.M., M.Han.,guna meminta dukungan pengamanan awal dalam rangka mengantisipasi ancaman.

 

Tak menunggu waktu lama, personel gabungan dari Lanud Sjamsudin Noor, Korem 101/ANT, Kodim 1006/BJR, Yonif 623/BWU, Dankesyah 06-04-02 Banjarmasin, RSAU Sjamsudin Noor,Denpom VI/2 Banjarmasin dan tim Jihandak Denzipur 8/GM diterjunkan untuk pengamanan dan evakuasi penumpang sesuai tugas masing-masing. Ratusan personel pun langsung mengepung sekeliling pesawat Camar Air DA123itu.Puluhan penumpang dievakuasi untuk meninggalkan pesawat, sebagian di antaranya mengalami cedera, sehingga harus dievakuasi dengan ambulans. Sementara, penumpang lain dievakuasi dengan bus menuju tempat yang aman.

 

Selanjutnya, tim Jihandak Denzipur 8/GM melakukan penyisiran dan ditemukan adanya benda mencurigakan di bagasi pesawat yang diduga adalah bom. Tim Jihandak pun langsung mengamankan benda mencurigakan itu, dan melakukan proses disposal sesuai prosedur standar penanganan bahan peledak. Situasi Bandara Internasional Syamsudin Noor pun kembali kondusif.

 

Rangkaian peristiwa tersebut, merupakan simulasi latihan penanggulangan bom yang dilaksanakan di Bandara Internasional Syamsudin Noor yang bertujuan untuk melatih personel TNI, untuk menguji SOP yang ada, sehingga bila menghadapi situasi tersebut, para personel TNI siap menghadapi serta menanggulanginya.

 

Danlanud Sam mengatakan latihan ini dapat meningkatkan kesiapan personel dalam menghadapi ancaman sebenarnya. Penanganan ancaman melibatkan berbagai unsur, mulai dari Korem hingga kesatuan samping yang menjadi pasukan pengamanan. Namun semuanya terpadu ada dari Lanud sebagai Satgas di bandara, yang harus selalu siap menghadapi situasi tersebut. Beliau menambahkan, jika situasi bandara diberi warna kuning, maka penanganan segala bentuk ancaman di bandara menjadi kewenangan manajemen bandara, tetapi apabila menjadi warna merah, pengamanannya nanti diserahkan kepada Lanud Sam, dan jika situasi kondusif dan evakuasi penumpang selesai, penanganan bandara dikembalikan kepada manajemen bandara.

 

Simulasi latihan ini diikuti langsung oleh Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Ilham Yunus, Kasrem 101/Ant, Kolonel Inf Soleh, Kasiops Kasrem 101/Ant, Kolonel Inf Tunggul Jati, dan Kadisops Lanud Sam, Mayor Lek Heri Wibowo. Latihan terlaksana dalam waktu singkat, berjalan lancar dan aman.