Pengunjung Website
Hari Ini: 3
Minggu Ini: 51
Bulan Ini: 600
Tahun Ini: 593,583
img thumbnail

Dukung Ketahanan Pangan Nasional: Lanud Wiriadinata Inovasi Silase & Fermentasi, Limbah Rumput Liar Jadi Pakan Domba Berkualitas

TNI AU. Tasikmalaya, Lanud Wiriadinata – Dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan limbah rumput liar di sekitar pigir Landasan Pacu Lanud Wiriadinata, Senin (10/03/2025). Komandan Lanud Wiriadinata beserta personel melaksanakan kegiatan korve rumput dan inovasi pemanfaatan limbah menjadi pakan berkualitas bagi domba. Setiap hari, rumput liar di pinggir landasan pacu dipangkas menggunakan traktor, namun sebelumnya, rumput-rumput tersebut hanya dibuang karena tidak bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.

 

Kini, dengan teknologi silase dan fermentasi, limbah rumput tersebut dapat diolah menjadi pakan yang lebih bernutrisi dan tahan lama. Teknologi ini mengubah rumput liar yang semula tidak termanfaatkan menjadi sumber makanan yang lebih berkualitas untuk domba. Inovasi ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan ternak.

 

Komandan Lanud Wiriadinata Letkol Pnb Taufik Agus Hidayat, dalam keterangannya saat ikut langsung melaksanakan korve, menjelaskan bahwa proses fermentasi ini bertujuan untuk membuat rumput lebih mudah dicerna oleh domba. “Kita akan fermentasi rumput ini agar lebih mudah dicerna oleh domba. Kita tambahkan dedak sebagai sumber energi tambahan, serta molases dan probiotik untuk mempercepat fermentasi,” ujar Danlanud. Dengan metode ini, kandungan nutrisi dalam rumput dapat ditingkatkan sehingga lebih bermanfaat bagi ternak.

 

Proses pembuatan pakan ini dilakukan dengan mencampurkan potongan rumput dengan dedak, molase, dan probiotik, kemudian mengaduknya hingga merata. Campuran tersebut lalu dimasukkan ke dalam plastik atau drum, dipadatkan, dan ditutup rapat agar kedap udara. “Dedak membantu meningkatkan kandungan energi dan protein dalam pakan ini, sehingga domba lebih cepat gemuk,” tambahnya. Setelah melalui proses fermentasi selama 21 hari, pakan siap diberikan kepada ternak.

 

Setelah fermentasi selesai, silase yang telah jadi memiliki tekstur lebih lembut dan aroma yang lebih menarik bagi domba. Hal ini membuat ternak lebih lahap dalam mengonsumsi pakan tersebut. Selain itu, metode ini juga memungkinkan pakan bertahan lebih lama dibandingkan rumput segar, sehingga dapat digunakan sebagai cadangan makanan ternak saat musim kering.

 

Inovasi ini menjadi solusi praktis dan efisien dalam memanfaatkan limbah sekaligus meningkatkan produktivitas peternakan. Dengan adanya teknologi silase dan fermentasi, Lanud Wiriadinata tidak hanya dapat mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan manfaat ekonomi bagi para peternak khususnya diwilayah Tasikmalaya.