TNI AU. Magetan. Dalam semangat pagi yang cerah dan penuh kesejukan, Komandan Depohar 60, Kolonel Tek Sapta Jengkar P., M.Sc., M.I.Pol., memimpin langsung kegiatan jalan santai bersama jajaran pejabat List A. Kegiatan ini bukan sekadar olahraga pagi, tetapi menjadi ajang mempererat hubungan emosional dan profesional di lingkungan Depohar 60. Dengan kharisma yang hangat, Komandan mengajak seluruh jajaran menikmati momen santai penuh keakraban.
Rute yang dilalui menyusuri area strategis satuan, menyuguhkan panorama alami dan suasana yang jauh dari hiruk-pikuk keseharian. Sepanjang perjalanan, kebersamaan terasa kian kuat. Canda ringan, senyum tulus, dan langkah yang seirama menjadi simbol bahwa sinergi dan kebersatuan bukan hanya diwujudkan di ruang kerja, tetapi juga di setiap kebersamaan yang dibangun dengan hati.
Puncak kehangatan tercipta saat rombongan tiba di atas lorong tembak, yang kali ini disulap menjadi tempat rehat dan bersantai. Dari titik itu, pemandangan Gunung Lawu terlihat memesona. Tempat yang biasanya identik dengan latihan dan konsentrasi tinggi, kini menjadi ruang santai yang penuh makna, tempat menyeduh kebersamaan dan semangat baru dalam suasana informal.
Kopi hangat disajikan, menjadi pelengkap pagi yang istimewa. Komandan duduk bersama para pejabat, tanpa sekat, berbagi cerita dari pengalaman dinas, kisah masa lalu yang inspiratif, hingga candaan khas yang membuat suasana kian cair. Momen itu mencerminkan bahwa kekuatan kepemimpinan juga tumbuh dari kedekatan dan ketulusan dalam membangun komunikasi.
Tak hanya fisik yang disegarkan melalui jalan santai, tetapi juga mental dan emosional. Momen sederhana ini memberikan energi positif baru untuk menghadapi tantangan ke depan. Suasana akrab dan terbuka seperti ini diyakini mampu menciptakan ruang koordinasi yang lebih solid dan responsif dalam pelaksanaan tugas.
Dengan kegiatan ini, Komandan Depohar 60 menunjukkan bahwa dalam kebersamaan yang hangat dan komunikasi yang humanis, tercipta kepemimpinan yang kuat dan berdampak. Pagi itu, di kaki Gunung Lawu, bukan hanya udara segar yang dihirup, tapi juga semangat kolektif yang kembali diteguhkan. (Penkoharmatau).