TNI AU. Bandung - Koharmatau. Di Makoharmatau, beberapa monumen alutsista telah menjalani perawatan rutin untuk memastikan kelestariannya. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga agar monumen tersebut tetap menarik dan terawat dengan baik bagi siapa saja yang ingin melihatnya.
Kehadiran monumen alutsista seperti pesawat dan senjata di Makoharmatau memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Banyak yang tertarik untuk melakukan swafoto dengan latar belakang alutsista tersebut, karena merupakan bagian dari sejarah pertahanan udara Indonesia yang patut diabadikan.
Alutsista-alutsista tersebut bukan hanya sekadar benda mati, tetapi juga simbol dari perjuangan dan dedikasi para prajurit dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah udara Indonesia. Dengan dipasangnya monumen ini, diharapkan masyarakat semakin menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk melindungi negara Indonesia dari tangan penjajah.
Alutsista yang telah berhasil dibersihkan yaitu Pesawat Hawk, negara asal Inggris, pembuatan tahun 1980, jenis Latih Lanjut/Tempur Taktis, Pabrik British Aerospace Company, mulai digunakan pada tanggal 24 Februari 1981 menjadi kekuatan di Skadik 103 Wingdik 1 Lanud Adisutjipto 17 Januari 1985. Juga sebagai kekuatan Skadron Udara 15 Lanud Madiun dan bergabung dalam Tim Aerobatik “Sprit85” 23 September 1987 “Jupiter Aerobatik Team” 2001, Team Aerobatik “Jupiter Blue”
2006-2007.
Selain itu terlibat dalam Operasi Pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia 2008, Operasi Badik Lindung Alur (Balikpapan) 2009, Operasi Badik Sakti (Balikpapan) 2010, Operasi Lintas Camar (NTB dan Bali) 2010, Operasi Patroli Udara (Kupang) Juni 2016 dan diabadikan di Mako Koharmatau. (Penkoharmatau).