TNI AU. Bandung. Dalam semangat mendukung pelaksanaan ibadah yang khusyuk bagi prajurit laki-laki, Koharmatau menerapkan kebijakan khusus dengan melibatkan prajurit Wanita Angkatan Udara (Wara) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menggantikan tugas piket dan pengamanan saat Sholat Jumat. Kebijakan ini dilaksanakan di Markas Koharmatau, Bandung, Jumat (15/11/2024), sebagai bentuk perhatian terhadap keseimbangan antara tugas kedinasan dan kebutuhan spiritual.
Seluruh tanggung jawab keamanan yang biasanya dijalankan oleh prajurit laki-laki dialihkan sementara kepada Wara dan PNS mulai pukul 11.00 hingga 13.00 WIB. Dengan demikian, para prajurit laki-laki dapat melaksanakan ibadah Sholat Jumat secara tenang, fokus, dan tanpa gangguan tugas. Hal ini sejalan dengan komitmen Koharmatau dalam menciptakan lingkungan kerja yang religius dan saling mendukung.
Komandan Koharmatau menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk kepedulian pimpinan terhadap kebutuhan rohani personel. "Memberikan kesempatan bagi prajurit laki-laki untuk beribadah dengan tenang adalah bagian dari upaya menciptakan keharmonisan dan keseimbangan dalam menjalankan tugas negara dan ibadah," ujarnya. Ia juga mengapresiasi peran Wara dan PNS yang dengan penuh dedikasi mengambil alih tugas operasional.
Selama dua jam pelaksanaan kebijakan ini, Wara dan PNS menunjukkan profesionalisme tinggi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan markas. Tugas mereka mencakup pelayanan informasi, pengawasan lingkungan, serta pengamanan pintu masuk dan keluar, semuanya dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan koordinasi yang baik.
Inisiatif ini tidak hanya mendukung kelancaran ibadah, tetapi juga memperkuat semangat gotong-royong serta menunjukkan sinergi antar unsur personel di Koharmatau. Kolaborasi antara prajurit dan PNS menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap sesama rekan kerja mampu memperkuat soliditas satuan.
Ke depan, Koharmatau berharap kebijakan ini dapat menjadi inspirasi bagi satuan-satuan lain dalam mewujudkan lingkungan kerja yang peduli terhadap kesejahteraan spiritual anggota. Semangat toleransi, dukungan antar gender, dan penghormatan terhadap ibadah menjadi nilai penting yang terus dijunjung tinggi.
Dengan langkah ini, Koharmatau tidak hanya menunjukkan profesionalitas dalam tugas, tetapi juga keteladanan dalam menjaga nilai-nilai religius dan sosial di lingkungan militer. (Penkoharmatau)