Pengunjung Website
Hari Ini: 6
Minggu Ini: 6
Bulan Ini: 434
Tahun Ini: 594,877
img thumbnail

Langit Sulaiman Dihiasi Aksi Para Siswa Susparadasar A-201

TNI AU. Margahayu. Langit cerah dengan hembusan angin tenang di kisaran 3-5 knot dan jarak pandang sejauh 2500 meter menjadi saksi awal dimulainya praktik penerjunan siswa Sekolah Para Dasar (Susparadasar) Angkatan 201 Skadik 803 Wingdik 800/Pasgat. Sebanyak 215 siswa bersiap dengan semangat tinggi di Lanud Huseinsastranegara untuk melaksanakan penerjunan statik MC1-1C hari pertama mereka, didukung oleh pesawat Hercules Skadron Udara 33 Lanud Hasanuddin, A-1331.

Setelah pengecekan parasut yang teliti oleh para Rigger dan Jump Master, para siswa menaiki pesawat dan bersiap melaksanakan penerjunan melalui pintu kiri menuju Dropping Zone Lanud Sulaiman. Ini menjadi langkah awal dari total tujuh kali penerjunan yang akan mereka laksanakan mulai 9 hingga 17 Januari 2025. Sebelumnya, para siswa telah menjalani pelatihan teori dan latihan di darat selama satu bulan untuk mempersiapkan diri.

Penerjunan hari pertama dibagi menjadi empat sorti, dengan masing-masing sorti terdiri dari lima run dan melibatkan 64 siswa. Persiapan dan pelaksanaan berlangsung dengan disiplin tinggi untuk memastikan keselamatan seluruh peserta. Langkah ini sekaligus menjadi ujian keterampilan dan keberanian bagi para siswa Susparadasar A-201 dalam proses pendidikan mereka.

Praktik penerjunan ini diawasi langsung oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Komandan Depohar 70 Kolonel Tek Dani Eri Wardhana, Komandan Wingdik 800/Pasgat Kolonel Pas Harry Nugroho, S.Kom., M.Han., Kadisops Lanud Sulaiman Letkol Lek Harry Eka Nugraha, Kadispotdirga Lanud Sulaiman Letkol Pas Mugiyarso, serta Danskadik 803 Letkol Pas Fajar Pamungkas. Kehadiran mereka menjadi wujud perhatian dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan latihan ini.

Langit Lanud Sulaiman pagi itu pun dihiasi oleh parasut-parasut yang mengembang sempurna, menciptakan pemandangan yang memukau. Setiap siswa berhasil mendarat dengan aman di Dropping Zone, menandai suksesnya penerjunan perdana ini. Tidak ada kendala berarti yang mengganggu jalannya kegiatan, menunjukkan bahwa persiapan telah dilakukan dengan matang.

Praktik penerjunan ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian keterampilan siswa, tetapi juga menjadi momen berharga untuk membangun rasa percaya diri dan jiwa korsa di antara mereka. Keberhasilan hari pertama ini diharapkan menjadi motivasi untuk menyelesaikan enam kali penerjunan berikutnya dengan semangat yang sama, sekaligus membuktikan kesiapan mereka sebagai prajurit Pasgat yang tangguh. (Penkoharmatau).