TNI AU. Pesawat udara tanpa awak atau lebih dikenal sebagai drone awalnya digunakan untuk kebutuhan militer. Namun dewasa ini masyarakat sipil pun turut menggunakan drone, baik untuk sekedar hobi atau bisnis. Kendati drone boleh digunakan oleh selain insan militer, tetapi masyarakat tak diperkenankan sembarangan menerbangkan pesawat tanpa awak tersebut.Untuk itu dengan kegiatan sosialisasi tentang perizinan dan penggunaan drone ini sangat penting. Demikian disampaikan Kepala Dinas Operasi Lanud Husein Sastranegara Letkol Pnb Yulius Marvien Aryaka, M.Sc. saat acara sosialisasi perizinan dan penggunaan drone di wilayah Kodam III Siliwangi, Bandung, bertempat di Ruang Rapat Kodam III Siliwangi, Rabu (2/11/2022)..

 

Kadisops menambahakan Regulasi drone, telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 37 Tahun 2020 tentang Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia. Didalamnya mengatur tentang zona terbang. Pehobi harus tahu tentang tiga zona, yakni Green (wilayah bebas terbang), Yellow (perlu izin khusus ke Air Nav Indonesia dan DNP), serta Red (wilayah terlarang) diantaranya Pangkalan TNI AU Lanud Lanud Husein Sastranegara misalnya, dilarang keras drone mengudara, termasuk area KKOP (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan) sejauh radius 15 Km disekitarnya.

Diharapkan para operator drone Kodam memiliki sertifikat dan dapat bergabung di Fasida Kota Bandung, agar dapat informasi yg terbaru dari sesama pecinta drone Kota Bandung,ujar Kadisops Jika pehobi atau intansi ingin mengoperasikan drone, pengurusan izin maksimal 14 hari setelah seluruh dokumen persyaratan dilengkapi. Surat izin memuat tentang waktu terbang, durasi, dan ketinggian mengudara. Setelahnya akan tetap awasi,”demikian penjelasan Kasi Komsosdirga Lanud Husein Sastranegara Kapten Tek Budio. Sosialisasi dikuti seluruh operator drone satuan dijajaran Kodam III Silawangi, baik secara of line maupun virutual.