Pengunjung Website
Hari Ini: 4,320
Minggu Ini: 4,319
Bulan Ini: 167,163
|
Jumlah Pengunjung: 4,028,567

Pasis Seskoau A-61 Melaksanakan KK Juang di Tempat Bersejarah di Yogyakarta

TNI AU.  Perwira Siswa (Pasis) Seskoau Angkatan ke-61 Tahun Pelajaran 2024 melaksanakan Kuliah Kerja Kejuangan (KK Juang) di tempat-tempat bersejarah di Yogyakarta. Selasa (23/4/24).

 

Kegiatan KK Juang ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan dan cinta tanah air kepada para Pasis yang akan dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 23 hingga 25 April 2024.

 

Pada KK Juang tersebut para Pasis mengunjungi berbagai tempat bersejarah di Yogyakarta, seperti Museum Pusat Dirgantara Mandala,  berziarah dimakam Pahlawan Monumen perjuangan TNI AU Ngoto, Kraton Yogjakarta dan Museum Sonobudoyo serta di Monumen Jogya Kembali.

 

Pada setiap tempat, para Pasis mendapatkan penjelasan tentang sejarah dan makna dari tempat tersebut. Salah satu tempat yang dikunjungi oleh para Pasis adalah Museum Pusat Dirgantara Mandala. Tempat ini merupakan tempat berbagai sejarah TNI AU mulai dari Alutsista TNI AU sampai dengan sejarah berdirinya TNI AU.

 

KK Juang ini merupakan salah satu program pendidikan di Seskoau yang bertujuan untuk membentuk karakter para Pasis sebagai pemimpin yang berjiwa juang dan cinta tanah air. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para Pasis dapat menjadi pemimpin yang mampu membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.

 

Selain mengunjungi tempat-tempat bersejarah, para Pasis Seskoau Angkatan ke-61 juga melaksanakan Ziarah dimakam Pahlawan TNI AU yaitu Monumen perjuangan TNI AU Ngoto, yang dipimpin oleh Komandan Seskoau Marsda TNI Eding Sungkana, S.A.B., M.Tr. (Han)., dan juga dihadiri oleh Wadan Seskoau Marsma TNI Tahyodi, S.A.P., Kakordos Seskoau Marsma TNI I Made Hartawan, S.I.P., M.M., M.Han., para pejabat Seskoau, para Dosen, Patun seskoau.

 

Monumen perjuangan TNI AU Ngoto ini merupakan lokasi jatuhnya pesawat Dacota VT-CLA yang digunakan oleh Komodor Muda Udara Adisucipto dan Komodor Muda Udara Dr. Abdulrahman Saleh yang membawa bantuan obat-obatan dari palang merah Malaya untuk Indonesia.   Saat akan mendarat di Yogyakarta, pada 29 Juli 1947 sore hari, pesawat ditembak oleh pesawat Kitty Hawk Belanda, yang mengakibatkan gugurnya dua perintis TNI AU tersebut.