TNI AU. Pasukan Prajurit Siswa (Prasis) Sekolah Pertama Tamtama Prajurit Karier (Semata PK) Skadron Pendidikan (Skadik) 403 Wing Pendidikan (Wingdik) 400/Matukjur Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Soemarmo berhasil merebut kembali Lanud Adi Soemarmo dari penguasaan musuh. Selasa (27/5/2025). 

Ini merupakan simulasi latihan Pertahanan Pangkalan (Hanlan) dan Pertahanan Alat Utama Sistem Senjata (Hanalutsista) dalam Latihan Berganda (Latganda) Prasis Semata PK TNI AU A-89 TA 2025. Dalam latihan Hanlan ini di skenariokan bahwa Kelompok separatis  telah menguasai Lanud Adi Soemarmo. Komandan Satuan Tugas Udara memerintahkan Komandan Skadik 403 agar pasukan Semata PK TNI AU A-89 melaksanakan perebutan pangkalan.

Sesuai dengan hasil pengintaian maka ditetapkan hari H dan jam J. Setelah melakukan pengintaian kemudian menyusun Rencana Operasi (RO) yang kemudian menjadi Perintah Operasi (PO) untuk melaksanakan serangan fajar. Melalui taktik serangan serentak Pasukan Semata PK TNI AU A-89 berhasil melaksanakan perebutan Lanud Adi Soemarmo dengan serangan fajar serta berhasil menangkap seluruh kelompok separatis bersenjata termasuk pemimpinnya.  Setelah Lanud Adi Soemarmo behasil direbut dan dikuasai kembali, Komandan Latihan memerintahkan Pasukan Semata PK TNI AU A-89 melaksanakan Hanlan dan Hanalutsista. 

Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan dan keterampilan para siswa dalam menghadapi situasi perang sebenarnya, terutama dalam menjaga dan mempertahankan pangkalan dari serangan musuh. Para Prasis dilibatkan dalam berbagai simulasi pertempuran, termasuk penyusupan dan penyerangan oleh musuh fiktif, yang menuntut kerjasama dan koordinasi antara anggota tim. 

Selain itu, latihan ini juga melibatkan penggunaan senjata dan taktik militer yang sesuai dengan standar operasi di medan tempur. Latihan ini merupakan bagian dari pembentukan mental dan fisik para siswa. Melalui latihan ini, para siswa diharapkan dapat memahami pentingnya kesiapsiagaan dalam mempertahankan pangkalan udara, yang merupakan salah satu elemen kunci dalam menjaga kedaulatan negara. Sehingga terbentuk postur prajurit TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis).