TNI AU. Komandan Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara (Dansekkau) Marsma TNI Arief Budiman, S.T., PSC(J)., mendampingi Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, S.E., M.M., memberikan pembekalan kepada 75 orang Pasis Sekkau A-116 terdiri dari 64 orang Pasis TNI AU termasuk 1 orang Wara, 4 orang Pasis TNI AD, 4 orang Pasis TNI AL, dan 3 orang Pasis mancanegara (tidak diikut sertakan) dari Filipina, Malaysia, dan Thailand di gedung Pramanasala, Sekkau, Jakarta Timur, usai pelaksanaan peresmian Stadion Vira Cakti Sekkau, Rabu (13/8/25).
Dansekkau dalam kata pengantarnya menyampaikan bahwa para Pasis agar dapat mengikuti pembekalan Kasau dengan baik, dan memperhatikan penekanan yang disampaikan, untuk menggali materi yang disampaikan secara komperhensif agar menambah wawasan, pengetahuan, dan motivasi para Pasis.
Kasau dalam pembekalannya mengatakan bahwa saat ini lingkungan strategis bergerak sangat cepat, sangat dinamis, dan dipenuhi dengan berbagai ketidakpastian yang menuntut kita untuk selalu waspada serta mampu beradaptasi, oleh karenanya dibutuhkan kepemimpinan yang profesional, kemampuan adaptif terhadap dinamika strategis baik global, regional maupun nasional serta pemahaman karakter perang modern yang memadukan kekuatan militer, teknologi persenjataan dan industri sistem Pertahanan serta teknologi informasi yang semuanya disatukan dalam sistem integrasi jauh melampaui zamannya yang dipertunjukkan oleh negara-negara yang terlibat pada konflik-konflik terkini.
Kasau mengambil contoh dan secara komprehensif mengulas tentang konflik berlarut Russia-Ukraine yang tampak sebagai laboratorium nyata dari implementasi postur militer pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung khususnya melalui fenomena penggunaan drone tempur secara masif, Operasi Rising Lion oleh Israel, Operasi True Promise III oleh Iran yang memamerkan peran teknologi siluman pesawat tempur Israel dalam misi SEAD (Suppression of Enemy Air Defence)-DEAD (Destruction of Enemy Air Defence) dan teknologi rudal jarak jauh milik Iran, konflik (perang udara) India vs Pakistan sebagai ajang adu kuat teknologi, taktik serta narasi; dan konflik Thailand vs Kamboja dimana Thailand mengerahkan F-16 dan JAS Grippen, sementara Kamboja tidak memiliki aset pesawat tempur.
Selanjutnya Kasau menggaris bawahi bahwa menganalisa dan belajar dari khususnya perang udara antara India vs Pakistan, diperoleh pelajaran bahwa keunggulan Network Centric Warfare (NCW) yaitu sensor, shooter dan Command and Control (C2) jadi penentu jalannya dan hasil dari pertempuran dan peperangan tersebut.
Lebih dari itu Kasau memaparkan tentang Lima Program Prioritas TNI AU, yakni modernisasi alpalhankam, validasi organisasi, pengembangan peranti lunak (revisi Doktrin Swa Bhuwana Paksa), peningkatan kualitas SDM, dan partisipasi aktif dalam mendukung kebijakan nasional. Program-program ini menjadi upaya strategis untuk memperkuat kesiapan dan keunggulan TNI AU dalam rangka menjawab perkembangan Lingstra baik global, regional dan nasional serta tantangan ke depan yang tidak semakin ringan, perang Cyber dan perang Drone bukan lagi cerita fiksi ilmiah atau novel sehingga untuk berhasil menjawab dan mengatasinya tidak berlaku lagi pola-pola "Business as Usual" atau cara-cara yang biasa/konvensional.
Kasau juga menyampaikan bahwa Mabesau melalui Srenaau telah merumuskan postur TNI AU untuk 20 tahun ke depan (4 Renstra). Kasau mengharapkan para Pasis Sekkau dilevelnya dapat memahami kepemimpinan yang professional yaitu mengerti, mengetahui dan menguasai sesuai dengan bidang tugas masing masing serta menjadi "agents of change" atau agen-agen perubahan.
Pembekalan diwarnai sesi tanya jawab dari Pasis berkaitan dengan strategi pertahanan, teknologi militer dan kesiapan menghadapi ancaman. Pembekalan Kasau diakhiri pemberian cinderamata dan foto bersama.
Turut hadir di gedung Pramanasala Sekkau dalam acara penmbekalan Kasau, Dankodiklatau Marsdya TNI Dr. Arif Mustofa, M.M. CGRE., Asrena Kasau, Asops Kasau, Aslog Kasau, Wadan Kodiklatau, Kadiskonau, Kadisadaau, para Direktur Kodiklatau, serta pejabat Sekkau.