Pengunjung Website
Hari Ini: 19
Minggu Ini: 91
Bulan Ini: 428
Tahun Ini: 597,816
img thumbnail

Pengabdian Akhir “Scottish Aviation Twin Pioneer” Sebagai Sarana Konservasi Pelestarian Ekosistem Laut

TNI AU. Pesawat Twin Pioneer diproduksi tahun 1955 dan digunakan oleh De Kroonduif di Papua, Dengan kapasitas angkut 16 penumpang atau 1,5 ton kargo, Twin Pioneer menjadi simbol awal konektivitas udara dan harapan bagi masyarakat Papua. Setelah Papua diserahkan dari Belanda ke Indonesia pada tahun 1962, pesawat ini dioperasikan oleh Garuda Indonesian Airways dan kemudian oleh Merpati Nusantara Airlines. Sejak di tahun 1982 di pesawat ini menjadi warisan pemerintah daerah Biak Numfor. 

Bertempat di Kampung Ruar Bosnik Distrik Biak Timur, Panglima Komando Daerah TNI Angkatan Udara (Pangkodau) III Marsda TNI Dr. Azhar Aditama D., S.Sos., M.M., M.Han., bersama masyarakat melaksanakan konservasi terumbu karang dengan penurunan pesawat Twin Pioneer ke dasar laut di Perairan Taman Mangrove, Kampung Ruar, Biak Timur, Papua, Sabtu (30/8/2025)

Dalam sambutannya, Pangkodau III menyampaikan bahwa pesawat Twin Pioneer yang diturunkan ke dasar laut ini memiliki nilai sejarah penting bagi masyarakat Papua. Pesawat Twin Pioneer buatan Scottish Skotlandia ini pernah digunakan pemerintah Belanda untuk membuka jalur penerbangan di Papua, termasuk Sorong hingga Wamena, sebelum masa Trikora tahun 1962.

Pangkodau III mengatakan bahwa pesawat Twin Pioneer akan menjadi ikon wisata bahari baru sekaligus lokasi selam (diving point) berskala internasional. “Pesawat ini tetap mengabdi untuk Papua melalui konservasi laut dan pariwisata,” ujar Pangkodau III

Lebih lanjut, Pangkodau III menegaskan bahwa titik pemasangan Twin Pioneer di perairan Kampung Ruar Bosnik Distrik Biak Timur akan masuk dalam daftar diving point dunia, sejajar dengan destinasi serupa di Guatemala.

Sebagai wujud kepedulian sosial, Pangkodau III bersama mitra usaha, Bapak Susanto Pirono, juga turut menyerahkan masing-masing 300 sak semen untuk pembangunan gereja di Kampung Ruar.

Kegiatan konservasi ini menunjukkan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, masyarakat, dan swasta dalam menjaga lingkungan serta mengembangkan potensi wisata bahari. Dengan menempatkan pesawat Twin Pioneer ke dasar laut, diharapkan ekosistem laut semakin terjaga, terumbu karang tumbuh subur, dan pariwisata Biak Numfor semakin dikenal dunia.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Kaskodau III Marsma TNI Adrian P. Damanik, S.T., M.M., Irkodau III Marsma TNI Jajang Setiawan, S.M., M.Han., PSC(J)., Danlanud Manuhua Marsma TNI Heri Kris Drihandaka, S.Sos., M.M., para Asisten Kodau III, sejumlah pejabat Kodau III, dan jajaran serta pejabat pemerintah daerah Biak Numfor Papua.