Membuka upacara adat ini, Pj. Bupati Kepulauan Sangihe Bapak Albert Huppy Wounde mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir sebagai bentuk dukungan pelestarian budaya dan sejarah Kepulauan Sangihe.
“Perayaan Tulude bukan hanya seremonial budaya, tetapi juga momentum refleksi dan kebersamaan kita semua dalam membangun Kabupaten Kepulauan Sangihe yang lebih maju kedepannya,” ujarnya.
Upacara Adat Tulude merupakan pesta rakyat sebagai ungkapan syukur kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan Yang Maha Kuasa) atas berkat selama setahun terakhir yang memiliki nilai filosofis, budaya, dan adat isti adat yang mencerminkan persatuan, kebersamaan, serta tanggung jawab untuk kelestarian alam yang selaras dengan nilai-nilai agama.
Adapun pakaian adat daerah yang digunakan yaitu bagi laki-laki menggunakan Laku Tepu dengan Paporong, sedangkan bagi perempuan menggunakan Laku Tepu dengan Boto Pusige.
Seiring perkembangan zaman, upacara adat Tulude terus berkembang tanpa kehilangan esensinya, menata, memperbaiki, dan menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta, sebagai warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.