TNI AU — Dalam semangat kebersamaan dan keimanan, seluruh personel Lanud H AS Hanandjoeddin (ASH) menggelar doa bersama lintas agama pada Jumat (13/6/2025), memohon kepada Allah SWT/Tuhan YME agar pelaksanaan Latihan Matra Udara II Koopsud I “Jalak Sakti” Tahun 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan sukses.
Doa bersama umat Islam dilaksanakan secara khidmat di Masjid Al-Hikmah Lanud ASH, dipimpin oleh Serda Iqra dari Bintal Lanud ASH dan diikuti oleh seluruh personel yang beragama Islam. Suasana penuh kekhusyukan menyelimuti masjid, mencerminkan tekad dan harapan besar seluruh prajurit TNI AU untuk keberhasilan latihan yang akan datang.
Sementara itu, personel beragama Nasrani melaksanakan ibadah dan doa bersama di ruang rapat Mako Lanud ASH, yang dipimpin oleh Letda Kal Usman Darius Marpaung. Dalam suasana tenang dan reflektif, para peserta memanjatkan doa kepada Tuhan YME demi keselamatan dan keberhasilan seluruh rangkaian kegiatan latihan.
Komandan Lanud H AS Hanandjoeddin, Letkol Pnb Zen Mokhammad A.P., M.Han turut hadir dalam kegiatan ini bersama para pejabat utama Lanud ASH. Kehadiran beliau menjadi simbol semangat kebersamaan antara pimpinan dan seluruh personel dalam memohon pertolongan dan perlindungan Ilahi untuk menjalankan tugas negara.
Latihan Matra Udara II “Jalak Sakti” merupakan latihan strategis di bawah Komando Operasi Udara I (Koopsud I) yang bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan tempur dan kemampuan operasional seluruh unsur TNI Angkatan Udara. Puncak pelaksanaan latihan direncanakan berlangsung pada tanggal 24–25 Juni 2025 di AWR Buding, Lanud H AS Hanandjoeddin, yang menjadi pusat kegiatan latihan utama.
Latihan ini bukan hanya uji kemampuan teknis dan taktis, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat soliditas dan semangat juang prajurit. Melalui kegiatan doa bersama ini, Lanud H AS Hanandjoeddin menunjukkan bahwa kekuatan sejati TNI Angkatan Udara tidak hanya terletak pada alutsista dan strategi, tetapi juga dalam kekuatan spiritual dan keimanan yang menjadi landasan moral dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.
Ini adalah wujud nyata dari jati diri prajurit TNI AU yang adaptif, modern, profesional, unggul, dan humanis (AMPUH) serta selalu bersandar pada nilai-nilai religius dalam setiap pengabdian.