TNI AU. LANUD SLM. Sebanyak 30 orang personel Lanud Sulaiman mendapatkan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit dr.Norman T. Lubis Lanud Sulaiman bekerja sama dengan Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara (Diskesau), bertempat di Gedung Cendrawasih Lanud Sulaiman, Margahayu, Kab Bandung. Kamis (24/04/2025).
Pelatihan dibuka langsung oleh Kasubdis Binprofkes Diskesau Kolonel Kes dr. Budhi Pranowo, Sp.A., M.Sc., mewakili Kadiskesau Kolonel Kes Agung Maryanto, SP.B., SUBSP.B.D.(k)., FINACS., FICS., FISA., dan kegiatan ini juga dipantau oleh Danlanud Sulaiman Kolonel Pnb Meito Datau, M.Han.
Kadiskesau dalam sambutannya yang dibacakan Kasubdi Binprofkes Diskesau menyampaikan bahwa tugas personel TNI AU sebagai bagian dari komponen pertahanan negara tidak hanya berfokus pada aspek pertahahan keamanan saja. Tetapi juga dalan keadaan situasi darurat termasuk memberikan pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat medis.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pelatihan Bantuan Hidup Dasar ini sangat penting guna meningkatkan keterampilan dalam memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat dengan memberdayakan personel TNI AU baik tenaga kesehatan maupun non kesehatan untuk meningkatkan kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
Kepala Klinik Jantung RSAU dr. M. Salamun Ciumbuleuit Bandung, dr. Dwi Aji Sri Wasto Putro, Sp.JP., menyampaikan materi tentang langkah-langkah penting memberikan bantuan darurat kepada korban henti jantung. Disampaikan ciri ciri henti jantung, di antaranya henti napas atau tidak adanya gerakan dada dan aliran udara dari hidung korban, henti jantung tidak teraba nadi, dan pernapasan terengah-engah.
Untuk mengatasi hal tersebut, disarankan korban dibaringkan diatas permukaan yang keras dengan posisi terlentang dan posisi kepala dan leher tersangga. Selanjutnya, cek respon, periksa denyut jantung nadi selama 10 detik dan lakukan resusitasi jantung paru ( berlutut disamping korban, letakkan pangkal telapak tangan di pertengahan bawah tulang dada, letakkan tangan yang lain diatas punggung tangan satunya dan jari-jari dikunci, luruskan lengan lepaskan tekanan dada tanpa melepaskan tangan dari dada pasien.
Selanjutnya, dr. Wenny Oktavia, Sp.An., salah satu dari dokter mitra RS dr. Norman T. Lubis Lanud Sulaiman dibantu Serka Yayat anggota RS dr. Norman T. Lubis, menyampaikan materi praktek bantuan hidup dasar yang melibatkan masing masing peserta dan mencoba mengaplikasikan teori yang disampaikan pembicara dengan alat bantu Phantom BHD.
Dengan memahami BHD diharapkan personel Lanud Sulaiman dan Insub dapat memberikan pertolongan pertama dengan baik sebelum bantuan medis lebih lanjut tiba.
Usai pelaksanaan praktek dilanjutkan dengan acara penutupan pelatihan BHD oleh Kasubdis Binprofkes. Dilanjutkan dengan penanggalan tanda peserta dan pemberian sertifikat pelatihan kepada seluruh peserta.
# Lanud Sulaiman _Grhatama Belajar Berlatih Berhasil