Pengunjung Website
Hari Ini: 1
Minggu Ini: 121
Bulan Ini: 601
Tahun Ini: 594,325
img thumbnail

Personel Lanud Sulaiman Ikuti Pelatihan BHD Non Tenaga Kesehatan

TNI AU. LANUD SLM. Sebanyak 30 orang personel Lanud Sulaiman mendapatkan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit dr.Norman T. Lubis Lanud Sulaiman bekerja sama dengan Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara (Diskesau), bertempat di Gedung Cendrawasih Lanud Sulaiman, Margahayu, Kab Bandung. Kamis (24/04/2025).  
Pelatihan dibuka langsung oleh Kasubdis Binprofkes Diskesau  Kolonel Kes  dr. Budhi Pranowo, Sp.A., M.Sc., mewakili Kadiskesau Kolonel  Kes  Agung Maryanto, SP.B., SUBSP.B.D.(k)., FINACS., FICS., FISA., dan kegiatan ini juga dipantau  oleh Danlanud Sulaiman Kolonel Pnb Meito Datau, M.Han.
Kadiskesau dalam sambutannya yang dibacakan Kasubdi Binprofkes Diskesau menyampaikan bahwa tugas  personel TNI AU sebagai bagian dari komponen pertahanan negara tidak hanya berfokus pada aspek pertahahan keamanan saja. Tetapi juga dalan keadaan situasi darurat termasuk memberikan pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat medis. 
Lebih lanjut dikatakan bahwa pelatihan Bantuan Hidup Dasar ini sangat penting guna meningkatkan keterampilan dalam memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat  dengan memberdayakan personel TNI AU baik tenaga kesehatan maupun  non kesehatan untuk meningkatkan kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
Kepala Klinik Jantung RSAU dr. M. Salamun Ciumbuleuit Bandung,  dr. Dwi Aji Sri Wasto Putro, Sp.JP.,  menyampaikan materi tentang langkah-langkah penting memberikan bantuan darurat kepada korban henti jantung. Disampaikan ciri ciri henti jantung, di antaranya henti napas atau tidak adanya gerakan dada dan aliran udara dari hidung korban, henti jantung tidak teraba nadi, dan pernapasan terengah-engah.   
Untuk mengatasi hal tersebut, disarankan korban dibaringkan diatas permukaan yang keras dengan posisi terlentang dan posisi kepala dan leher tersangga. Selanjutnya, cek respon, periksa denyut jantung nadi selama 10 detik dan lakukan resusitasi jantung paru ( berlutut disamping korban, letakkan pangkal telapak tangan di pertengahan bawah tulang dada,  letakkan tangan yang lain diatas punggung tangan satunya dan jari-jari dikunci, luruskan lengan lepaskan tekanan dada tanpa  melepaskan tangan dari dada pasien.
Selanjutnya, dr. Wenny Oktavia, Sp.An., salah satu dari dokter mitra RS dr. Norman T. Lubis  Lanud Sulaiman  dibantu Serka Yayat anggota RS dr. Norman T. Lubis, menyampaikan materi praktek bantuan hidup dasar yang melibatkan  masing masing peserta dan mencoba mengaplikasikan teori yang disampaikan pembicara dengan alat bantu Phantom BHD. 
Dengan memahami BHD diharapkan personel Lanud Sulaiman dan Insub dapat memberikan pertolongan pertama dengan baik sebelum bantuan medis lebih lanjut tiba.
Usai pelaksanaan praktek dilanjutkan dengan acara penutupan pelatihan  BHD oleh Kasubdis Binprofkes. Dilanjutkan dengan penanggalan tanda peserta dan pemberian sertifikat pelatihan kepada seluruh peserta.
# Lanud Sulaiman _Grhatama Belajar Berlatih Berhasil