TNI AU. Komandan Lanud Sulaiman Kolonel Pnb Rohmat Kusmayadi, S. Sos., beserta 35 personel Mako Lanud Sulaiman dan Wingdik 200/Elektronika Lanud Sulaiman mengikuti ceramah Road to Zero Accident (RTZA) dari Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI Angkatan Udara (Puslaiklambangjaau) di gedung Wargame Markas Komando Gerak Cepat (Makopasgat) Lanud Sulaiman, Margahayu, Kab. Bandung. Selasa, (13/02/2024).
Kepala Puslaiklambangjaau Marsekal Muda TNI Benedictus Benny Koessetianto, S.H., MavMgt., MAIR., yang berkesempatan hadir menyampaikan bahwa kegiatan RTZA ini bertujuan untuk mensosialisasikan budaya keselamatan terbang dan kerja di TNI Angkatan Udara. “Hal ini sangat penting karena dalam menerapkan safety mindset dan dan safety culture bagi personel masih cukup panjang," ujar Kapuslaiklambangjaau. “Untuk mencapai hal tersebut tidak cukup hanya dengan sekali ceramah saja. Tetapi harus adanya komunikasi intens melalui berbagai kegiatan, seperti safety meeting online, kegiatan workshop, dan yang lainnya," Kapuslaiklambangjaau menambahkan.
Sosialisasi RTZA tersebut terlaksana satu hari dengan menampilkan para pemapar dari berbagai instansi TNI AU , yaitu Kolonel Pnb M. Pandu Adi Subrata, S.H.(Paban IV/Investigasi Ditlambangja), Letkol Kes Ali Imron, M.Psi, (Kabagum Setdispsiau), Letkol Pom Eko Mujiono (Kasubditminpers Ditpers Puspomau), dan May Kes dr. Nurul Hadi Ginting, Sp.KP., (Kabag Keswabang Bagkeswa Depaeroklinik Lakespra dr. Saryanto).
Paban IV/Investigasi Ditlambangja menjelaskan bahwa manusia bisa menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan. Untuk itu, dalam Safety Policy 2024 ditekankan untuk mewujudkan generative safety culture di lingkungan TNI AU. Keselamatan terbang dan kerja adalah tugas seluruh personel TNI AU dan sistem pelaporan aspek terpenting dalam mencegah kecelakaan zero accident yang bertujuan untuk kesuksesan misi.
Sementara RTZA dalam tinjauan psikologis Kabagum Setdispsiau menyampaikan bahwa Generasi Gap (Kesenjangan generasi) menggambarkan perbedaan sikap, nilai, keyakinan, dan generasi yang berbeda. Terutama hubungan antara generasi tua dan generasi muda. Ini adalah fenomena yang umum terjadi di berbagai bidang kehidupan, termasuk budaya, teknologi, politik, dan sosial. Untuk itu, diperlukan peningkatan kesadaran diri, peningkatan keterampilan komunikasi, dan peran lingkungan kerja.
Kasubditminpers Ditpers Puspomau selanjutnya menyampaikan Analisa penyebab kecelakaan lalu lintas, diantaranya: faktor cuaca/alam, faktor manusia, (tidak disiplin, emosional/tidak sabar, daya konsentrasi kurang, kurang terampil, ngantuk/lelah, mabuk (pengaruh obat/miras). Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut perlu meningkatkan keimanan yang berpengaruh terhadap sikap, perilaku, dan tindakan prajurit; meningkatkan jam komandan sebagai sarana pemberian santiaji kepada anggota; melaksanakan edukasi terhadap seluruh anggota berkaitan dengan keamanan berkendara (Safety Riding) dan melakukan pemetaan wilayah tentang bahaya dan potensi kerawanan dalam berlalu lintas untuk meminimalisir Accident/Incident.
Acara sosialisasi RTZA juga dihadiri Dirlambangja Puslaiklambangja AU Marsma Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M., M.Han., beserta rombongan. Tim safety audit Paban II/Sarval Ditlambangja Kolonel Pnb Johnny Sumaryana, S.E., dan rombongan, Asintel Kopasgat Kolonel Pas Juanda, Danwingdik 200/ Lek Kolonel Lek Saryono, S.T., Danwingdik 800/Pasgat Kolonel Pas Visnu Hermawan, S.E., M.M., dan pejabat lainnya, serta para peserta sosialisasi.