TNI AU. Personel Pengamanan Bandara (PAM Bandara) Lanud Yohanis Kapiyau Timika Letda Kes Reki Fernanda mengikuti Rapat Sosialisasi Penyakit Demam Babi Afrika dan (African Swine Fever), bertempat di kantor UPBU Timika Papua Tengah. Sabtu (3/2/2024).
Dalam sambutannya Bapak Asep Soekarjo Kabandara Mozes Kilangin menyampaikan bahwa kami mengikuti apa yang sudah sesuai dan diatur dalam rangka pengiriman binatang dan tumbuhan, kami hanya mengikuti Undang-undang penerbangan dan peraturan Mentri Republik Indonesia.
Disampaikan juga dari Balai Kepala Karantina Hewan dan tumbuhan bahwa wabah penyakit kepada Babi yaitu penyakit African Swine Fever, ini sangat berbahaya bagi hewan ternak, di Mimika pada bulan Januari - Februari 2024 telah terjadi kematian Babi sebanyak 402 ekor. "Mohon bantuan dari TNI dan Polri khususnya di Bandara agar melakukan larangan dalam pengiriman produk ternak Babi dari Mimika khususnya di daerah Pegunungan/pedalaman dengan tujuan agar penyakit ini tidak menyebar ke daerah lain. Kami tidak akan mengeluarkan surat karantina dalam pengiriman hewan babi atau daging olahan sampai ada pencabutan dari dinas kesehatan terkait, agar di Pelabuhan dan bandara mengantisipasi dalam pengiriman hewan ternak Babi, jika ada pengiriman hewan ternak Babi agar melaporkan ke pihak karantina."
Disampaikan bahwa penyebab tertularnya infeksi babi yaitu dari air liur, urin dan pernapasan, virus ini tidak tertular kemanusia melainkan menular ke babi-babi lainnya. Awal terkenanya Virus ASF ke babi yaitu dari pakan, bibit, babi liar, babi mati yang di buang ke sungai, kendaraan Babi dan Virus ini belum ada obat atau vaksinasinya.
Kegiatan rapat ini di ikuti oleh Bapak Asep (Kabandara Mozes Kilangin), Bapak Ferdi (Kepala Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan), ibu drh. Jessica Gloria (Karantina Hewan Dinas Peternakan), Kapolsek Bandara Mozes Kilangin, Maskapai Air fast, Maskapai AMA, Maskapai Revan da Maskapai Smart. (Penyku)