Kedisiplinan dalam beribadah ini menjadi bagian dari pembentukan karakter prajurit yang tak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki mental dan spiritual yang kokoh.

Kegiatan shalat berjamaah ini dilakukan secara teratur di sela-sela jadwal latihan dan pembelajaran militer. Selain sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan, kegiatan ini juga mempererat kebersamaan dan kekompakan antar Prasis. Dengan demikian, nilai-nilai keagamaan tetap terjaga dan menjadi bagian dari fondasi moral yang kuat bagi setiap prajurit.

Komandan Skadik 403 Letkol Kes Bakti Joko menegaskan bahwa pembinaan mental dan spiritual merupakan aspek penting dalam pendidikan militer. "Kami tidak hanya melatih fisik dan keterampilan bertempur, tetapi juga membentuk prajurit yang berakhlak baik dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat," ujarnya. 

Dengan keseimbangan antara latihan fisik, akademik, dan spiritual, diharapkan para Prasis dapat menjadi prajurit yang profesional serta berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya di masa depan.