TNI AU- Margahayu – Depohar 70. Ruang pelipatan parasut Sathar 72 kembali menjadi pusat pembelajaran penting bagi para siswa Sekolah Khusus Para Dasar (Sus Paradasar) Angkatan ke-204. Sebanyak 200 siswa, termasuk satu peserta dari Malaysia, dengan antusias mengikuti pelajaran teknik pelipatan parasut statik MC1-1C yang diajarkan langsung oleh para rigger profesional Sathar 72 Depohar 70 sebagai Instruktur Non Organik (INO).
Kegiatan yang dimulai sejak 24 Juni 2025 dan dijadwalkan berakhir pada 23 Juli 2025 ini berada di bawah Skadik 803, Wingdik 800/Pasgat. Para siswa dibagi dalam empat kelas, masing-masing berjumlah 50 orang, untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran. Materi pelipatan mencakup pelipatan parasut utama, parasut cadangan, hingga teknik mengatasi belitan—ilmu penting yang menjadi dasar keselamatan dalam penerjunan.
Instruksi pelatihan dipimpin oleh Chief Rigger Lettu Tek Andika S. S.T. Han dan didampingi oleh para rigger senior berpengalaman seperti Serma Gumawan S. Sos, Serma Jemirin, Serka Agung, Serka Dulhamid, Serda Dinar, dan Serda Yudi. Para teknisi ini tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga dikenal memiliki dedikasi tinggi dalam mendidik generasi penerjun berikutnya.
Proses pelatihan berlangsung intensif mulai dari pengenalan karakteristik parasut hingga pelipatan akhir siap pakai. Dengan metode pengajaran yang aplikatif dan praktik langsung, para siswa dilatih agar memiliki ketelitian, kecepatan, dan kemampuan analisis dalam mengantisipasi segala kemungkinan saat penerjunan.
Adapun parasut yang digunakan dalam latihan ini adalah MC1-1C produksi PT. LBP, jenis parasut statik yang akan digunakan oleh seluruh siswa pada latihan penerjunan mendatang di bulan Juli 2025. Diharapkan dengan pelatihan intensif ini, para siswa memiliki kepercayaan diri dan keterampilan tinggi dalam menggunakan perlengkapan vital tersebut.
Partisipasi Sathar 72 dalam Sus Paradasar A-204 ini merupakan wujud nyata profesionalisme Koharmatau dalam mendukung pendidikan Pasukan Khas TNI AU. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat kerja sama antara satuan pemeliharaan dengan lembaga pendidikan militer dalam membentuk penerjun yang terlatih, tangguh, dan andal.