TNI AU. Banjarmasin – Lanud Sjamsudin Noor.     Latihan puncak bertajuk Sikatan Daya Tahun Anggaran 2025 resmi digelar di AWR Dwi Harmono, Maluka Baulin, Banjarmasin, Senin (23/06/2025), setelah sebelumnya dilaksanakan gladi awal pada Sabtu, 21 Juni 2025 lalu. Latihan ini menjadi momentum unjuk kekuatan dan kemampuan satuan tempur dan pendukung dalam skenario operasi militer gabungan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah kiprah tim Rigger dari Satuan Pemeliharaan 72 Depohar 70. Mereka berperan penting dalam mendukung penerjunan statik menggunakan parasut MC1-1C produksi dalam negeri oleh PT. LBP. Parasut-parasut tersebut digunakan oleh 32 prajurit Satuan Tempur dari Batalyon 464 Malang yang diterjunkan dari dua pesawat C-130 milik Skadron Udara 32 Lanud Abdulrahman Saleh. Penerjunan berjalan sempurna di atas Drop Zone AWR Dwi Harmono.

Tidak hanya itu, Rigger Sathar 72 juga melaksanakan tugas krusial dalam airdropping sembilan set Bundle LCLA (Low Cost Low Altitude), yang merupakan simulasi logistik bekal ulang di medan pertempuran. Dropping dilakukan dari dua Pesawat C-130 milik Skadron Udara 33 dengan metode double stick dan single stick. Keberhasilan dropping ini menandai tingkat kesiapan dan keahlian para personel yang terlibat.

Kelima personel Rigger Sathar 72 yang terlibat yakni Lettu Tek Masruri, Serda Aris, Pratu Febby, Prada Dedi, dan Prada Novyan menunjukkan kerja sama dan koordinasi yang solid dalam tiap tahapan latihan. Mereka memastikan seluruh perangkat terjun dan bundle dalam kondisi optimal serta aman digunakan.

Kehadiran para Rigger dari Sathar 72 Depohar 70 dalam latihan ini membuktikan profesionalisme tinggi serta sinergisitas yang terjalin kuat dengan satuan tempur dan angkutan udara. Peran mereka yang tak kasat mata namun vital ini menjadi kunci keberhasilan operasi lintas matra.

Latihan Sikatan Daya TA 2025 bukan hanya menjadi ajang uji taktik dan manuver, tetapi juga panggung pembuktian mutu kerja sama antar satuan. Rigger Sathar 72 Depohar 70 telah membuktikan bahwa dukungan logistik udara yang andal menjadi penentu keberhasilan operasi militer terpadu.

(Penkoharmatau).