Pengunjung Website
Hari Ini: 8
Minggu Ini: 104
Bulan Ini: 128
Tahun Ini: 595,313
img thumbnail

Sambut Hari Bhakti Ke-76 TNI Angkatan Udara Satuan Radar 214 Tegal Gelar Baksos

TNI AU. Dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Bakti ke-76 TNI Angkatan Udara, Satuan Radar 214 Tegal, Jawa Tengah, melaksanakan kegiatan bakti sosial untuk masyarakat, diantaranya Donor Darah, Pengobatan Gratis, Bazar UMKM, Sunatan Massal, Pengecekan Gula Darah dan Pap Smear serta pembagian Sembako kepada masyarakat pra sejahtera.

Rangkaian kegiatan bakti sosial hari ini, Selasa 18 Juli 2023 melaksanakan Sunatan Massal Gratis yang melibatkan Tim Kesehatan Satuan Radar 214 Tegal, bekerja sama dengan RSUD Suradadi dan Puskesmas Warureja Kabupaten Tegal serta berhasil melaksanakan sunat terhadap beberapa orang anak dari wilayah Kabupaten Tegal dan Pemalang.

Kegiatan Sunatan Massal dibuka langsung oleh Komandan Satrad 214 Tegal Letkol Lek I Ketut Wiratmaja, S.Si.T., M.I.Pol dan didampingi oleh Ketua PIA Ardhya Garini Ranting 04-22/D.I. Ibu Titin Ketut Wiratmaja serta dihadiri oleh Bupati Tegal yang diwakili Asisten I Kabupaten Tegal Ibu Dra. Suspujianti, Camat Warureja, Direktur RSUD Suradadi yang diwakili oleh Bapak dr. Meli Anshori, Kepala Puskesmas Warureja Bapak dr. Aris Triyanto dan Kepala Desa kedungkelor Bapak Adi Warnoto. Sebagai kegiatan puncak akan dilaksanakan Upacara Militer pada tanggal 29 Juli 2023 nanti.

Peringatan Hari Bhakti TNI Angkatan Udara yang dilaksanakan setiap tanggal 29 Juli ini, dilatar belakangi peristiwa heroik tiga pelopor TNI AU yang melaksanakan serangan udara di pagi buta terhadap tiga kota di Jawa Tengah yang menjadi pusat kekuatan Belanda yaitu Salatiga, Ambarawa dan Semarang. Dimana sejak 21 Juli 1947 Belanda telah melaksanakan serangan terhadap militer Indonesia diberbagai daerah, sebagai bentuk pelanggaran Perjanjian Linggarjati.

Sementara pada sore hari 29 Juli 1947 Belanda melaksanakan serangan balasan. Pesawat Dakota VT-CLA yang membawa sumbangan obat-obatan dari Palang Merah Malaya untuk Palang Merah Indonesia diserang pesawat militer Belanda yang mengakibatkan jatuh di Desa Ngoto, 3 kilometer sebelah selatan

Pada tanggal 28 Juli 1947, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Komodor Suryadi Suryadarma beserta Komodor Muda Halim Perdanakusuma memanggil empat kadet penerbang, untuk melaksanakan operasi udara tersebut. Empat kadet penerbang tersebut diantaranya Suharnoko Harbani, Sutardjo Sigit, Mulyono dan Bambang Saptoadji. Namun pada akhirnya hanya tiga kadet yang berangkat melaksanakan operasi tersebut, dikarenakan pesawat yang rencananya dipiloti oleh Kadet Bambang Saptoaji, belum selesai diperbaiki.

Pada akhirnya serangan ke tiga kota berhasil dilaksanakan, sehingga hal ini tidak hanya menyebabkan turunnya mental kubu Belanda, tetapi juga meningkatkan semangat juang bangsa dan menjadikan kedaulatan Negara Republik Indonesia diakui dunia.

[gallery size="medium" ids="338528,338527"]