Pengunjung Website
Hari Ini: 7
Minggu Ini: 103
Bulan Ini: 318
Tahun Ini: 593,301
img thumbnail

Sathar 51 Panen Hasil Kebun: Wujud Nyata Ketahanan Pangan Nasional

STNI AU.  Satuan Pemeliharaan (Sathar) 51 terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pengelolaan lahan yang produktif. Di area ketahanan pangan Sathar 51, berbagai tanaman pangan seperti pisang, pepaya, dan singkong tumbuh subur berkat perawatan intensif yang dilakukan oleh personel satuan. Kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan konsep food estate sebagai solusi keberlanjutan pangan di Indonesia.
Setiap hari, personel Sathar 51 secara bergotong-royong merawat tanaman, mengolah lahan kebun, serta membersihkan gulma agar hasil panen dapat maksimal. Semangat kebersamaan ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang hijau dan produktif, tetapi juga mempererat solidaritas di antara personel. Puncaknya, panen hasil kebun yang dilakukan menjadi momen kebanggaan, karena mencerminkan kerja keras dan dedikasi mereka dalam mewujudkan kemandirian pangan.
Komandan Sathar 51 menyampaikan apresiasinya terhadap usaha para personel dalam mengoptimalkan lahan ketahanan pangan. "Keberhasilan panen ini adalah bukti bahwa dengan kerja sama dan tekad kuat, kita bisa berkontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi komunitas lain," ujarnya.
Selain memenuhi kebutuhan internal, hasil panen ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat sekitar. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, lahan ketahanan pangan Sathar 51 dapat menjadi model inspiratif bagi satuan lain maupun masyarakat umum untuk memanfaatkan lahan kosong secara produktif.
Program ketahanan pangan di Sathar 51 bukan sekadar inisiatif jangka pendek, tetapi sebuah langkah strategis dalam membangun kemandirian pangan di masa depan. Dengan semangat kebersamaan dan keberlanjutan, Sathar 51 membuktikan bahwa ketahanan pangan bukan hanya wacana, tetapi bisa diwujudkan dengan tindakan nyata.