TNI AU. Koharmatau. Eksistensi Sathar 61 Depohar 60 dalam pemeliharaan Alutsista TNI AU semakin terbukti dengan kegiatan Bantuan Pemeliharaan Lapangan (Banharlap) untuk senjata Oerlikon Skyshield milik Denhanud 473 Kopasgat di Lanud Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, baru-baru. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kemampuan dan performa senjata tetap optimal, menjaga kondisi senjata agar selalu dalam status "Combat Readiness".
Skyshield, atau sering disebut Oerlikon Skyshield, merupakan sistem pertahanan udara jarak pendek yang dioperasikan oleh Korps baret jingga (Kopasgat). Sistem ini mengusung konsep Penangkis Serangan Udara (PSU) jarak dekat (CIWS) dan dikembangkan oleh Oerlikon Contraves dari Swiss, yang kini menjadi anak perusahaan Rheinmetall, Jerman. Senjata ini terdiri dari dua meriam revolver yang mampu menembakkan lebih dari 1.000 peluru per menit, dengan sistem pengendali tembakan (FCS) yang terdiri dari unit sensor radar dan pos komando terpisah.
Kegiatan Banharlap meliputi pemeriksaan Operation Readiness Check (ORC), Elevation Compensator, Hydraulic Support, Magazen, Cocking Spring, serta kompartemen penting lainnya pada senjata Oerlikon Skyshield. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan setiap komponen bekerja dengan baik dan senjata siap digunakan kapan saja dibutuhkan.
Dipimpin oleh personel-profesional dari Sathar 61, kegiatan Banharlap ini diharapkan dapat mempertahankan kesiapan dan keandalan senjata PSU milik TNI AU. Dengan terlaksananya pemeliharaan ini, Sathar 61 Depohar 60 terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keamanan dan kedaulatan udara Indonesia.