Pengunjung Website
Hari Ini: 15
Minggu Ini: 134
Bulan Ini: 325
Tahun Ini: 595,510
img thumbnail

Sertu Arif Suminar, Prajurit Tangguh yang Harumkan TNI AU di Ajang MHQ Internasional

TNI AU. Magetan. Kebanggaan besar menyelimuti Depohar 60 dan TNI Angkatan Udara setelah salah satu prajurit terbaiknya, Sertu Arif Suminar, terpilih sebagai peserta dalam ajang Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) Internasional ke-X untuk kategori militer. Kompetisi prestisius yang digelar di Kota Suci Makkah ini diikuti oleh perwakilan dari 34 negara, termasuk enam prajurit dari TNI, yaitu tiga dari TNI AD, satu dari TNI AL, dan dua dari TNI AU. Keikutsertaan Sertu Arif menjadi bukti bahwa prajurit TNI tidak hanya unggul dalam ketangguhan fisik, tetapi juga dalam penguasaan ilmu agama.

Selain berkompetisi dalam MHQ Internasional, para peserta juga mengikuti berbagai kegiatan religi yang semakin memperkaya pengalaman spiritual mereka. Di antaranya adalah ibadah umroh bersama, mendengarkan ceramah dan kajian tentang Al-Qur’an, serta kunjungan ke Kiswah, tempat percetakan Al-Qur’an terbesar di dunia. Rangkaian perjalanan ini dilanjutkan dengan ziarah ke Roudhah, museum biografi Nabi, serta makam para syuhada di Uhud. Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi para peserta untuk semakin mendalami kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an dan sejarah Islam.

Bagi Sertu Arif, kesempatan untuk bertanding di ajang internasional ini bukan sekadar kebanggaan pribadi, tetapi juga amanah besar untuk mengharumkan nama TNI AU dan Indonesia. Persiapan yang dijalani dengan penuh disiplin dan ketekunan menjadi kunci utama menghadapi persaingan ketat dengan para hafiz terbaik dari berbagai negara. Dengan keikhlasan dan semangat juang tinggi, ia bertekad memberikan yang terbaik agar dapat membawa pulang prestasi membanggakan.

MHQ Internasional ini bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi sarana mempererat persaudaraan antar prajurit Muslim dari berbagai belahan dunia. Melalui interaksi dan kebersamaan dalam nilai-nilai Islam, para peserta semakin memahami bahwa kekuatan seorang prajurit tidak hanya terletak pada keterampilan militer, tetapi juga pada keteguhan hati dalam menjalankan ajaran agama. Ajang ini membuktikan bahwa seorang prajurit bisa menjadi sosok yang tangguh sekaligus religius.

Sertu Arif Suminar menjadi inspirasi bahwa kesuksesan dunia dan akhirat bisa diraih dengan keseimbangan antara profesionalisme dan spiritualitas. Sebagai seorang hafiz yang juga seorang prajurit, ia menunjukkan bahwa ketangguhan fisik harus disertai dengan hati yang kuat dan pikiran yang jernih. Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, ia membawa pesan bahwa seorang prajurit sejati adalah mereka yang tidak hanya siap berjuang di medan perang, tetapi juga di jalan kebaikan dan ketakwaan. (Penkoharmatau).