TNI AU. Margahayu – Koharmatau. Wakil Komandan Koharmatau Marsma TNI Hadi Siswoyo, S.Sos., M.M., turut menghadiri Upacara Pembukaan Latihan Survival Tempur TNI AU Tahun Anggaran 2025, yang dipimpin langsung oleh Inspektur Upacara Dankodiklatau Marsdya TNI Dr. Arif Mustofa, M.M., CGRE. Kegiatan ini berlangsung di lapangan apel Mako Wing Pendidikan 800/Pasgat, Lanud Sulaiman, Margahayu, Bandung, pada Senin (21/04/2025), dengan semangat membara dari seluruh peserta.
Latihan Survival Tempur ini menjadi agenda penting dalam rangkaian pelatihan bagi para penerbang dan kru pesawat TNI AU. Tujuannya tak lain adalah membekali para prajurit dengan kemampuan bertahan hidup di medan operasi yang keras dan penuh tantangan. Dalam sambutannya, Dankodiklatau menyampaikan bahwa kemampuan ini merupakan bagian vital dari keterampilan dasar seorang prajurit Angkatan Udara.
“Latihan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dasar bertahan hidup, baik secara individu maupun dalam kelompok, di lingkungan yang tidak bersahabat dan penuh ancaman,” tegas Marsdya TNI Dr. Arif Mustofa. Ia juga mengingatkan pentingnya mental tangguh dan sikap pantang menyerah dalam menghadapi situasi krisis di medan tempur.
Seluruh peserta diharapkan mampu mengikuti latihan ini dengan disiplin tinggi, fokus, serta semangat juang yang kuat. Dengan latihan yang intensif dan realistis, para prajurit dituntut untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya guna meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme di lapangan.
Latihan ini mencakup berbagai skenario taktis seperti teknik navigasi, evakuasi, pencarian logistik, pertahanan diri, hingga penyamaran dari musuh. Kondisi latihan dirancang mendekati kenyataan di medan pertempuran agar peserta benar-benar siap saat bertugas nantinya. Keterpaduan antara aspek pendidikan dan operasional menjadi kunci sukses dari program ini.
Dengan dilaksanakannya Latihan Survival Tempur TA 2025 ini, TNI AU kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk prajurit yang tangguh, siap menghadapi berbagai situasi ekstrem, dan mampu menjaga kedaulatan udara Indonesia di setiap kondisi. (Penkoharmatau).
