TNI AU.  Pemahaman dasar-dasar pencarian dan pertolongan (SAR) seyogyanya harus dimengerti seluruh personel, sehingga Satuan Pertahanan Pangkalan (Sathanlan) Lanud Sam Ratulangi mengadakan latihan SAR di Shelter Mako Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi utara. Kamis, (30/5/2024).

Membuka kegiatan ini, Pgs. Dansathanlan Lanud Sam Ratulangi Letkol Kes Johny Gumansalangi mewakili Danlanud Sam Ratulangi Marsma TNI Ramot C.P. Sinaga, S.E., M.Han., mengatakan bahwa setiap daerah memiliki potensi kerawanan terjadinya bencana alam, termasuk Provinsi Sulawesi Utara, yang memerlukan respon cepat dalam operasi pencarian dan pertolongan.

Materi SAR kali ini membahas tentang prinsip dasar dan teori water rescue yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam penanganan darurat di air. Pgs. Dansathanlan Lanud Sam Ratulangi secara umum menjelaskan mengenai metode pertolongan di air, safe rescue terhadap korban, metode pemindahan korban ke tempat yang lebih aman.

“Ketika hendak memberikan pertolongan, pastikan kita sebagai penolong harus memastikan keamanan diri sendiri. Karena water rescue, berarti harus mampu berenang, gunakan alat keselamatan, dan ketahui karakteristik wilayah untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Pengetahuan ini penting, tegasnya, karena Lanud Sam Ratulangi harus senantiasa siap apabila dibutuhkan untuk membantu pemerintah daerah ataupun instansi lain dalam memberikan pertolongan secara cepat, tepat, aman, terpadu dan terkoordinasi, sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan personel dalam rangka mendukung terwujudnya TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis).