Pengunjung Website
Hari Ini: 4
Minggu Ini: 28
Bulan Ini: 676
Tahun Ini: 594,400
img thumbnail

Tingkatkan Kesiapan Tempur, Latihan Matra Udara I "Bido Gesit" 2025 Resmi Ditutup

TNI AU.  Latihan Matra Udara I "Bido Gesit" 2025 yang berlangsung di Lanud Roesmin Nurjadin resmi ditutup. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat VIP Room Nakula Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (5/3/2025). Upacara penutupan dipimpin langsung oleh Pimpinan Umum Latihan, Marsma TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han., yang juga merupakan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin. Latihan ini bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kesiapan operasional unsur yang terlibat meliputi Skadron Udara 12 (Hawk 100/200), Skadron Udara 16 (F-16), Helikopter Puma, Denhanud 475 Kopasgat, serta unsur intelijen Lanud Roesmin Nurjadin dalam menghadapi berbagai skenario pertempuran modern.
Dalam sambutannya, Marsma TNI Feri Yunaldi menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan disiplin tinggi seluruh peserta latihan. “Latihan ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi merupakan bagian dari upaya kita untuk memastikan bahwa setiap unsur memiliki kesiapan tempur yang optimal dalam menjalankan tugas pertahanan negara,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dan interoperabilitas antarunsur guna menghadapi tantangan operasi udara yang semakin kompleks.
Selama tiga hari pelaksanaan, berbagai skenario tempur telah dijalankan, termasuk Mission Planning Academics, Exercise Overview, Battle Rhythm, dan ACMI Debrief. Selain itu, latihan juga menguji kemampuan dalam Offensive Counter Air (OCA), Intelligence, Surveillance, Reconnaissance (ISR), Air Strike, Air Lift Integration (ALI), serta Combat Search and Rescue (CSAR).
Latihan Matra Udara I "Bido Gesit" memiliki nilai strategis dalam menjaga profesionalisme prajurit TNI AU. Latihan ini menjadi ajang untuk menguji efektivitas doktrin, kemampuan manuver taktis, serta kesiapan tempur dalam skenario realistis. Evaluasi menyeluruh terhadap jalannya latihan dilakukan untuk mengidentifikasi aspek yang perlu ditingkatkan, sehingga latihan ke depan dapat semakin efektif dan maksimal.
Pimpinan Umum Latihan juga mengingatkan bahwa keberhasilan latihan ini bukan akhir dari proses pembelajaran, melainkan awal dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kesiapan operasional. Ia menekankan pentingnya budaya safety-first dalam setiap operasi dan latihan, agar seluruh personel dapat menjalankan tugas dengan aman dan optimal.
Di akhir sambutannya, Marsma TNI Feri Yunaldi mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, penyelenggara, dan pendukung latihan atas kerja keras dan profesionalisme yang telah ditunjukkan. “Semoga latihan ini memberikan manfaat besar bagi kita semua dalam menjalankan tugas-tugas pertahanan negara ke depan,” pungkasnya.