Pengunjung Website
Hari Ini: 6,501
Minggu Ini: 234,759
Bulan Ini: 1,019,428
|
Jumlah Pengunjung: 14,418,281

Pangkopsau II Buka Latihan Survival Tempur Wanatirta Yudha Koopsau II Tahun 2021

 

TNI AU. Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara II Marsda TNI Minggit Tribowo, S.I.P., membuka secar resmi Latihan Survival Tempur Koopsau II Wanatirta Yudha Tahun 2021, bertempat di Hanggar Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Senin (5/4/2021). Turut hadir Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Danet Hendriyanto, S.Sos., Para Pejabat Koopsau II, Para Pejabat Lanud Sultan Hasanuddin, Para perwira, Bintara, Tamtama dan Para Pelaku Latihan Survival dari seluruh Skadron Udara Jajaran Koopsau II.

Pangkoopsau II dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai Kotama Operasional dan Pembinaan TNI AU, Koopsau II senantiasa dihadapkan dengan berbagai tugas yang tidak ringan. Kompleksitas tuntutan tugas Koopsau II ini, tentunya perlu disikapi dengan kesiapan operasional satuan yang tinggi baik satuan itu sendiri maupun personel yang mengawaki satuan tersebut. Oleh karena itu, berbagai kegiatan latihan dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit, menjadi sesuatu yang mutlak untuk dilakukan, salah satunya adalah latihan survival tempur yang diperuntukkan bagi para awak pesawat terbang.

Latihan yang akan diselenggarakan dari tanggal 05 sampai dengan 07 April 2021 ini, dilaksanakan di daerah bili-bili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dengan tema Koopsau II melaksanakan latihan survival tempur Wanatirta Yudha-21 di wilayah Koopsau II guna meningkatkan kemampuan survival awak pesawat dalam rangka mendukung tugas Angkatan Udara.

Lebih lanjut Pangkoopsau II mengatakan bahwa latihan ini bertujuan memberi bekal kemampuan khusus bagi para awak pesawat dalam menghadapi situasi darurat, baik di darat maupun di air dikarenakan pesawat yang diawakinya mengalami accident di daerah musuh. Latihan juga sekaligus untuk melatih dan menguji kemampuan fisik dan mental awak pesawat agar mampu survive menghadapi situasi darurat di daerah operasi sampai dengan mendapatkan dukungan dan pertolongan melalui evakuasi udara.

“Saya instruksikan kepada komando latihan agar skenario latihan dibuat se riil mungkin untuk dapat memberikan bekal teori dan praktek kepada seluruh pelaku guna meningkatkan kewaspadaan, taktik dan teknik penyelamatan diri serta kemampuan bertahan hidup di wilayah operasi yang memiliki tingkat kerawanan dan bahaya yang besar”. Kata Pangkoopsau II.

Di akhir sambutannya Pangkoopsau II memberikan beberapa penekanan diantaranya : Pertama, setiap peserta harus selalu mengikuti petunjuk dan memahami seluruh materi yang diberikan para pelatih, serta memperhatikan prosedur yang berlaku. Kedua, latihan survival ini beresiko, oleh karena itu perhatikan faktor keamanan materil dan personel baik perorangan maupun kelompok agar tetap menjadi perhatian dan dicermati secara seksama. Persiapan yang matang sangat penting, utamanya kesiapan fisik dan mental dari seluruh personel yang terlibat latihan. Safety tetap menjadi prioritas. Ketiga, laksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh, jangan menganggap remeh hal sekecil apapun, adakan kerjasama dan koordinasi, baik antar sesama peserta latihan maupun antara peserta dengan pelatih. ciptakan situasi latihan yang kondusif sehingga memungkinkan seluruh peserta latihan dapat melaksanakan seluruh tahapan latihan dengan baik.

Selanjutnya yang Keempat, berkaitan dengan lokasi latihan yang sebagian besar merupakan lahan milik instansi lain dan masyarakat. saya minta agar para peserta latihan lebih pandai dalam melaksanakan seluruh rangkaian latihan, sehingga tidak merusak lingkungan yang menjadi daerah latihan. Kelima, bagi kolat adakan koordinasi yang baik dengan masyarakat dan aparat setempat baik TNI/Polri dan Pemda. Keenam, selama latihan tetap laksanakan protokol kesehatan, mengingat pandemi covid-19 belum berakhir. Pungkas Pangkoopsau II.